Tak Bisa Gerak saat Tidur Belum Tentu Mistis, Begini Penjelasan Medisnya

2 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Banyak orang yang pernah mengalami sensasi aneh saat terbangun di tengah malam dan merasa tubuhnya tak bisa bergerak. Dalam dunia medis, fenomena ini dikenal sebagai sleep paralysis, orang awam biasa menyebutnya dengan istilah 'ketindihan.'

Meski tak jarang terjadi, kondisi ini bisa menimbulkan kebingungan dan kecemasan bagi yang mengalaminya.

Spesialis kesehatan tidur dr Daniel Thomas Suryadisastra, SpN, RPSGT menjelaskan ketindihan terjadi karena adanya gangguan saat tubuh memasuki atau keluar dari fase tidur Rapid Eye Movement (REM).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada fase REM, otak kita aktif, dan ini adalah tahap di mana sebagian besar mimpi terjadi. Ketika seseorang mengalami sleep paralysis, otak mereka terbangun sebelum tubuh bisa keluar dari keadaan lumpuh ini, yang menyebabkan sensasi tidak bisa bergerak walaupun pikiran sudah sadar.

"Biasanya sih kalau ketindihan itu kan dia terbangun waktu fase Rapid Eye Movement (REM) jadi fase sleep dalam gitu. Jadi waktu tidur tidur dalam efeknya otot-otot semua rileksasi, sehingga dia tidak bisa bergerak," jelas dr Daniel saat ditemui detikcom di Tangerang, Kamis (19/9/2024).

Menurut dr Daniel, ketindihan bukanlah sesuatu yang berbahaya. Ia menjelaskan seseorang mungkin merasa sangat takut atau panik saat mengalami ketindihan hingga menyebabkan halusinasi, kondisi ini biasanya akan berakhir dengan sendirinya tanpa meninggalkan efek fisik yang serius.

"Kadang dibarengi dengan halusinasi. Itu fase Rapid Eye Movement (REM) kita, pas lagi mimpi, bangun sendiri, otaknya sadar sendiri. Tapi, saat REM selesai, bisa gerak lagi, jadi nggak usah khawatir," tegas dr Daniel.

Selain itu, dr Daniel menekankan agar tetap tenang dan tidak panik saat mengalami sleep paralysis atau ketindihan. Ia juga menyarankan untuk menenangkan pikiran sebelum dan sesudah tidur, serta menjaga pola makan teratur agar lebih santai dan mendapatkan tidur berkualitas, sehingga dapat menghindari sleep paralysis.

"Lebih baik tetap rileks, karena ketindihan biasanya hanya berlangsung singkat," tutur dr Daniel.

"Tenangkan pikiran sebelum dan sesudah tidur, serta makan teratur, dapat membantu meningkatkan kualitas tidur," tambahnya.


(kna/kna)

Read Entire Article