Doyan Makan Cabai Bisa Bikin Panjang Umur, Studi Ini Jadi Buktinya

2 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Cabai merupakan salah satu bumbu yang paling sering digunakan untuk masakan. Tak hanya memberikan rasa pedas pada makanan, ternyata cabai memiliki manfaat untuk kesehatan.

Cabai mengandung berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan karotenoid. Kandungan inilah yang dikaitkan dengan manfaat kesehatan.

Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi cabai dapat membuat seseorang berumur panjang. Benarkah begitu?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang yang rutin mengkonsumsi cabai disebut memiliki risiko yang lebih rendah atau risiko relatif untuk meninggal karena berbagai sebab penyakit. Termasuk karena penyakit jantung dan pembuluh darah, serta kanker.

Dikutip dari laman American Heart Association (AHA), orang yang mengkonsumsi cabai rawit dapat memiliki kesempatan hidup yang lebih lama. Sebab, orang tersebut memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung atau kanker yang jauh lebih rendah.

Dari studi tersebut, diduga manfaat itu didapatkan dari senyawa utama yang ada di dalam cabai yaitu capsaicin. Zat itu merupakan senyawa yang menghasilkan rasa pedas pada cabai.

Selain itu, cabai memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan pada tubuh. Cabai juga dapat membantu tubuh untuk mengatur kadar glukosa dalam darah.

Dalam penelitian yang dikutip dari Science Focus, para ahli mengamati pola makan pada lebih dari 500 ribu orang di seluruh dunia. Subjek yang diteliti diketahui mengkonsumsi cabai, khususnya cabai pedas.

Penelitian tersebut meneliti lebih dari 4.729 studi yang diambil dari lima database kesehatan global terkemuka. Di dalamnya mencakup catatan kesehatan dan pola makan pada lebih dari 570 ribu orang di China, Amerika Serikat, Iran, dan Italia.

Disebutkan bahwa subjek yang diteliti memiliki risiko yang lebih rendah, risiko relatif, untuk meninggal dunia akibat berbagai sebab. Analisis mereka mencakup empat penelitian besar dari hasil kesehatan peserta dengan data tentang konsumsi cabai.

Hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa orang yang makan cabai memiliki risiko 26 persen lebih rendah untuk meninggal dunia akibat penyakit jantung. Selain itu, mereka juga memiliki risiko 23 persen lebih kecil untuk mengalami kematian akibat kanker.

Tak hanya itu, mereka yang mengkonsumsi cabai memiliki risiko 25 persen lebih rendah untuk meninggal akibat sebab apapun. Hal ini jauh lebih kecil dibandingkan orang yang jarang atau tidak pernah mengkonsumsi cabai.

Meski begitu, studi tersebut masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut. Sebab, tidak disebutkan secara pasti berapa banyak cabai yang harus dikonsumsi untuk mendapatkan manfaat tersebut.


(sao/kna)

Read Entire Article