Ilmuwan Temukan Bukti Kuat COVID-19 Pertama Kali Menyebar di Pasar Wuhan

3 hours ago 4
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Setelah melakukan analisis mendalam terhadap materi genetik dari ratusan sampel yang diambil dari dinding, lantai, mesin, dan saluran pembuangan di dalam Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, China, para ilmuwan mengatakan bahwa mereka kini mengetahui secara pasti spesies hewan apa saja yang berada di area yang sama tempat para peneliti juga menemukan sampel paling positif dari virus penyebab COVID-19.

Spesies yang ada di area tempat ditemukannya sampel SARS-CoV-2 terbanyak termasuk anjing rakun, tikus bambu tua, anjing, kelinci Eropa, landak Amur, landak Malaya, muntjak Reeves, marmut Himalaya, dan musang bulan.

Temuan baru ini menambah bukti kuat tetapi tidak langsung bahwa virus SARS-CoV-2 berpindah dari hewan yang terinfeksi ke manusia dan bahwa pasar tersebut merupakan lokasi utama penyebaran awal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti mengidentifikasi spesies hewan di pasar tersebut melalui teknik yang disebut metagenomic sequencing, yang membaca semua materi genetik yang ada dalam sampel dan kemudian menyaringnya untuk memahami dari mana asalnya.

Dikutip dari CNN, analisis yang dipublikasikan di jurnal Cell tersebut tidak membuktikan bahwa hewan-hewan tersebut terinfeksi oleh virus, tetapi DNA mereka ditemukan sangat dekat dengan virus, terkadang pada usapan yang sama. Itu berarti ada kemungkinan kuat bahwa hewan-hewan tersebut terinfeksi di pasar tersebut.

Sampel-sampel tersebut dikumpulkan oleh pejabat China pada tahap awal COVID-19 dan merupakan salah satu sumber informasi yang paling berharga secara ilmiah tentang asal-usul pandemi. Keterkaitan awal dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan diketahui ketika pasien datang ke rumah sakit di Wuhan dengan pneumonia misterius.

Dari hewan-hewan yang ada di pasar Wuhan, kelinci, anjing, dan anjing rakun diketahui rentan terhadap infeksi COVID-19. Anjing rakun juga terbukti dapat menularkan infeksi tersebut, sehingga mereka menjadi kandidat kuat sebagai hewan yang pertama kali menularkan virus tersebut ke manusia.

Sementara penelitian memperkuat kasus bahwa COVID-19 muncul dari hewan, penelitian itu tidak menyelesaikan perdebatan terpolarisasi dan politis mengenai apakah virus tersebut muncul dari kebocoran laboratorium penelitian di China.

Ilmuwan China juga merilis urutan genetik yang mereka temukan tahun lalu, tetapi tidak mengidentifikasi hewan mana pun yang mungkin terinfeksi virus Corona. Dalam analisis baru, para peneliti menggunakan teknik yang dapat mengidentifikasi organisme tertentu dari campuran materi genetik apa pun yang dikumpulkan di lingkungan.

Michael Worobey, salah satu penulis studi baru tersebut, mengatakan mereka menemukan subpopulasi hewan mana yang mungkin telah menularkan virus corona ke manusia. Hal itu dapat membantu para peneliti menentukan lokasi penyebaran virus secara umum pada hewan, yang dikenal sebagai reservoir alaminya.

Worobey mengatakan informasi tersebut memberikan "gambaran singkat tentang apa yang ada (di pasar) sebelum pandemi dimulai" dan bahwa analisis genetik seperti yang mereka lakukan "membantu melengkapi kekosongan tentang bagaimana virus itu mungkin pertama kali menyebar."

Woolhouse mengatakan studi baru tersebut, meskipun signifikan, masih menyisakan beberapa masalah penting yang belum terjawab.

"Tidak diragukan lagi COVID beredar di pasar itu, yang penuh dengan hewan," katanya. "Pertanyaan yang masih tersisa adalah bagaimana virus itu bisa ada di sana."


(kna/kna)

Read Entire Article