ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berbicara soal kemungkinan Mpox varian 'ganas' clade Ib masuk ke Indonesia seperti yang terjadi di Swedia dan Thailand. National Professional Officer (NPO) WHO Indonesia Musthofa Kamal mengatakan potensi Clade Ib sudah masuk ke Indonesia tanpa terdeteksi tentu saja ada.
Namun, ia meyakini sistem surveilans yang diberlakukan pemerintah saat ini relatif baik dan semaksimal mungkin bisa mengantisipasi potensi penyebaran Mpox.
"Sejauh ini (di Indonesia) masih belum ada kasus Clade Ib, tetapi potensi tidak terdeteksi tentu saja ada, sama dengan negara lainnya seperti Singapura dan Malaysia. Mereka juga ada potensi tapi sejauh ini belum ada kasus di wilayah mereka juga," kata Kamal dalam webinar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rabu (4/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamal menjelaskan hingga saat ini kasus Clade Ib di luar Afrika hanya disebabkan oleh importasi. Artinya kasus terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik, seperti DR Kongo dan Burundi.
Kamal berpendapat sistem surveilans yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) sudah sangat baik. Terlebih baru-baru ini, Kemenkes juga memberlakukan skrining SATUSEHAT Health Pass serta testing untuk pelaku perjalanan dari luar negeri.
Bahkan menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling siap dalam pencegahan penyebaran dan penanganan Mpox.
"Ini kemudian diperkuat tidak hanya di klinik-klinik dan rumah sakit saja, tapi juga di pintu masuk (perbatasan). Termasuk kapasitas testing di Indonesia termasuk yang paling baik yang saya bilang, vaksin tersedia, obat juga," tandasnya.
(avk/naf)