Ramai soal Kumis Kucing Manjur Obati Diabetes, BPOM RI Bilang Gini

3 weeks ago 25
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Tanaman kumis kucing mendadak viral di media sosial pasca heboh kasus pria di Semarang mengonsumsi daging kucing dengan dalih mengobati diabetes. Netizen dibuat heran lantaran selama ini anggapan khasiat pemanfaatan herba untuk diabetes adalah tanaman kumis kucing, bukan mengonsumsi daging kucing.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) buka suara. Tanaman kumis kucing atau orthosiphon aristatus dikenal sebagai salah satu obat tradisional yang dipercaya memiliki segudang manfaat. Salah satu manfaat yang konon dimiliki oleh tanaman ini adalah untuk penyakit diabetes.

Sudah banyak produk obat herbal dengan kandungan tanaman kumis kucing yang memang mengantongi izin sebagai alternatif pengobatan sejumlah penyakit termasuk diabetes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, Kosmetik BPOM RI Mohammad Kashuri, SSi, Apt, MFarm menjelaskan berdasarkan bukti empiris, tanaman ini juga memiliki manfaat lain seperti mengatasi gangguan saluran kemih, memperlancar buang air kecil, hingga masalah batu ginjal.

"Tanaman kumis kucing itu sudah banyak pada obat tradisional yang mengandung kumis kucing. Sudah banyak sediaan bahan alam tersebut yang sudah memiliki izin edar dari Badan POM," kata Kashuri ketika ditemui awak media di Kantor BPOM, Senin (12/8/2024).

Menurut Kashuri, obat herbal tanaman kumis kucing boleh-boleh saja dikonsumsi oleh pasien diabetes. Namun, ia mengingatkan ada baiknya masyarakat tetap berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter yang dipercaya.

Dirinya berpesan, jangan sampai obat atau suplemen herbal yang dikonsumsi justru menghambat proses perawatan diabetes atau kondisi kesehatan lainnya. Pengobatan konvensional dalam banyak kasus masih diperlukan oleh pasien diabetes.

"Jadi kembali lagi pada diri sendiri ya, diagnosanya itu harus benar, jadi memang harus konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Selain itu pastikan kalau mau beli (obat herbal kumis kucing) harus ada izin edarnya, beli di tempat yang resmi, cek labelnya," tandasnya.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania, MSi mengatakan tanaman kumis kucing memang dapat membantu mengontrol diabetes, tetapi tidak untuk menyembuhkan kondisi pasien secara total.

dr Inggrid menuturkan tanaman tersebut dapat digunakan oleh orang dengan kondisi diabetes yang masih 'ringan' atau prediabetes.

"Karena kalau sudah diabetes sebetulnya dia tidak mungkin sembuh 100 persen, tapi dia bisa terkontrol diabetesnya, dalam arti gula darahnya bisa dijaga supaya nggak tinggi, bisa dikontrol supaya nggak cepat komplikasi," ujarnya kepada detikcom belum lama ini.


(avk/naf)

Read Entire Article