Ramai di Medsos, Begini Caranya Biar Tak Masuk 'Golongan Tone Deaf'

2 weeks ago 24
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Istilah 'tone deaf' belakangan viral di media sosial seiring dengan gaduhnya kemungkinan hasil rapat Badan Legislasi (Baleg) DPR RI terkait RUU PIlkada yang dinilai bisa 'menganulir' putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Sontak potongan video dan gambar 'Peringatan Darurat' yang menggambarkan kegentingan situasi ramai-ramai disebarkan di banyak media sosial.

Namun, adapula beberapa orang yang memilih tidak membagikan ulang atau ikut bersuara.

"Ya terus gue harus ngapain org gatau apa-apa.." lo bisa. Please bgt jangan TONE DEAF. This is YOUR COUNTRY and YOUR VOICE MATTERS. Gausah sok sok gabisa krn even the important and the privileged can knp lu gabisa? Look at information and EDUCATE yourself," cuit salah satu warganet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ntar kalo RUU penyiaran sah, jangan nangis ngeluh-ngeluh lu pada yak. Makan tuh tone deaf," keluh netizen lain.

Pandangan Tone Deaf secara Psikologis

Tone deaf adalah bentuk perilaku seseorang yang sengaja untuk menutup diri, serta tidak ingin mengetahui perasaan orang lain.

Menurut psikolog klinis Ella Titis Wahyuniansari menilai terhambatnya seseorang bersosialisasi dengan lingkungan akibat sifat tone deaf ini akan menimbulkan masalah psikis tersendiri.

"Ketika saya tidak peduli dengan lingkungan, saya mengacau dan apa sebagainya. Kemudian itu membuat saya terhambat dalam lingkungan, maka itu akan menjadi permasalahan psikis. Perilaku saya tidak bisa diterima masyarakat," katanya saat dihubungi detikcom Kamis (22/8/2024).

Terkait permasalahan psikis yang bisa disebabkan oleh tone deaf, Ella mengatakan hal ini bisa diatasi secara perlahan. Salah satunya adalah dengan mulai peka dan membuka diri terhadap lingkungan.

"Kita harus bisa mulai membuka telinga, membuka mata, melatih diri kita bahwa orang lain itu juga punya perasaan. Kita mulai membentuk empati," katanya.

Selain itu, mereka yang menyadari bahwa dirinya memiliki sifat tone deaf disarankan oleh Ella untuk mulai menempatkan dirinya bila berada di posisi orang lain.

"Kalau misalnya saya ada di posisi dia, mau nggak sih saya diperlakukan seperti ini, sehingga kita akan bisa berpikir sebelum kita melakukan tindakan," tutupnya.


(dpy/naf)

Read Entire Article