ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Bau ketiak atau bau badan terjadi ketika keringat berinteraksi dengan bakteri di kulit. Reaksi ini akan menghasilkan berbagai aroma mulai dari asam sampai bau bawang.
Namun, bau badan, terutama perubahan bau normal yang tiba-tiba dan terus-menerus, terkadang dapat mengindikasikan suatu kondisi yang mendasarinya.
Faktor lingkungan, makanan yang dikonsumsi, obat-obatan yang diminum, perubahan kadar hormon, atau kelainan yang mendasarinya mungkin menjadi penyebab perubahan bau badan. Jika bau badan terus-menerus dan disertai gejala lain, mungkin ada penyakit atau kondisi lain yang mendasarinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Healthline, Beberapa kondisi dan penyakit medis berhubungan dengan perubahan aroma tubuh seseorang:
- Diabetes
- Tiroid yang terlalu aktif
- Penyakit hati
- Penyakit ginjal
- Penyakit menular
Jika mengidap diabetes, perubahan bau badan bisa menjadi tanda ketoasidosis terkait diabetes. Kadar keton yang tinggi menyebabkan darah menjadi asam dan bau badan seperti buah. Dalam kasus penyakit hati atau ginjal, bau mungkin mengeluarkan bau seperti pemutih karena penumpukan racun di tubuh.
Selain itu, kehamilan juga bisa menjadi penyebab ketiak menjadi bau. Saat hamil, suplai darah tubuh meningkat hingga 50 persen. Hal ini karena dibutuhkan lebih banyak darah untuk membawa oksigen dan nutrisi bagi bayi yang sedang tumbuh dan rumahnya yang nyaman dan hangat di dalam rahim.
(kna/up)