Kata Psikolog soal 'Tone Deaf', Istilah yang Viral di Media Sosial

2 weeks ago 23
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Istilah 'tone deaf' kembali viral di media sosial. Ramainya istilah tone deaf ini berawal dari aksi demo 'Darurat Indonesia' untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada di banyak wilayah di Indonesia.

Mengenai istilah yang viral, psikolog klinis Ella Titis Wahyuniansari mengatakan secara harfiah 'tone deaf' berarti tuli nada atau dalam dunia musik adalah mereka yang sulit untuk membedakan atau menyanyikan nada secara tepat.

Dalam arti lain, lanjut Ella, tone deaf juga bisa berarti seseorang yang tidak peduli dan tidak ingin mendengar tentang apa yang sedang terjadi di sekitarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia tuh nggak peduli, dia juga tidak mau tahu perasaan orang lain itu gimana. Tone deaf itu memang bentuk perilaku," ujar Ella saat dihubungi detikcom. Kamis (22/8/2024).

Ella menambahkan, mereka yang abai dan tidak peduli akan sekitar merupakan golongan yang bisa dikategorikan tone deaf. Mereka yang tone deaf menurut Ella memiliki rasa empati yang rendah sehingga tidak peduli dengan perasaan orang lain.

"Tapi poinnya itu ketika dia tidak lagi peduli dengan perasaan orang lain, nah itu tone deaf," katanya.

Apakah Tone Deaf Bisa Ganggu Psikologis Seseorang?

Mereka yang tidak sadar jika dirinya tone deaf atau justru memilih untuk tidak peduli terhadap perasaan orang lain tentu akan memicu gangguan psikis ke depannya.

"Ketika saya tidak peduli dengan lingkungan, saya mengacau dan apa sebagainya. Kemudian itu membuat saya terhambat dalam lingkungan, maka itu akan menjadi permasalahan psikis. Perilaku saya tidak bisa diterima masyarakat," tutur Ella.

NEXT: Bagaimana Agar Tidak lagi Menjadi Tone Deaf?

Read Entire Article