ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Kamis 12 September 2024 sore hingga Jumat 13 September 2024 dini hari menimbulkan genangan dan banjir, serta beberapa pohon tumbang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mencatat adanya genangan dan pohon tumbang itu terjadi di berbagai wilayah, seperti Jakarta Barat dan Jakarta Timur.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth mengatakan bahwa permasalahan banjir yang terjadi kemarin adalah murni karena kesadaran masyarakat yang masih kurang dalam melakukan pengelolaan sampah yang baik. Kebiasaan membuang sampah sembarangan yang masih terus di lakukan serta tidak adanya satu pun personel UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup yang hadir untuk mengangkat sampah di setiap saringan sampah yang terdapat di rumah pompa sehingga mengakibatkan setiap rumah pompa yang terdapat di Jakarta tidak bisa bekerja secara maksimal dalam menangani banjir tersebut.
"Temuan saya di lapangan adalah masalah klasik yang dari dulu itu itu saja, seperti masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya serta tidak adanya satu pun personel UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang hadir dalam membantu operator rumah pompa untuk mengangkat sampah di setiap saringan sampah yang terdapat di setiap rumah pompa pada saat hujan besar atau dalam kondisi banjir, yang secara aturan yang memang murni menjadi tanggung jawab UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup itu sendiri, sehingga mengakibatkan kinerja rumah pompa tersebut tidak bisa bekerja maksimal dalam menanggulangi banjir yang harus menjadi catatan dan bahan evaluasi ke depannya. Masyarakat juga harus bisa memahami bahwa pemicu banjir faktornya bisa beragam, selain masalah kondisi alam, tingginya curah hujan, juga karena akibat perbuatan manusia itu sendiri, seperti masalah membuang sampah yang tidak pada tempatnya. Saya prihatin sekali karena pada kenyataanya, masih banyak masyarakat kita yang belum sadar tentang bahayanya sampah jika tidak di buang pada tempatnya, selain bisa mengakibatkan bahaya banjir juga bisa mendatangkan bau yang tidak sedap, bisa mendatangkan berbagai penyakit serta bisa mencemari lingkungan," kata Kenneth dalam keterangannya, Sabtu (14/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota DPRD DKI Jakarta, Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth Memeriksa Kesiapan Rumah Pompa Dalam Menghadapi Musim Penghujan. Dok. Foto: DPRD DKI
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air, kata pria yang akrab disapa Bang Kent itu, memiliki beberapa upaya guna menangani musibah banjir. Beberapa di antaranya mulai dari pembangunan infrastruktur, pengerahan petugas ke titik strategis, hingga skema terintegrasi penanganan banjir. Hal ini akan sia-sia dan tidak akan berfungsi secara maksimal, jika tidak ada kesadaran masyarakatnya untuk berperan aktif dalam mendukung pemerintah terkait penanggulangan banjir ini dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Percuma saja kita membangun infrastruktur secanggih apapun, jika masyarakat kita tidak ada kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mau berperan secara aktif untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam penanggulangan banjir, harus diakui bahwa salah satu penyebab banjir juga berasal dari kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah. Sudah banyak peristiwa banjir di daerah yang terbukti karena masalah sumbatan sampah di aliran air sungai dan juga menghambat kinerja mesin di rumah pompa hingga tidak bisa beroperasi secara maksimal pada saat terjadi banjir akibat banyaknya sampah yang masuk ke dalam mesin pompa," sambung Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu.
Oleh karena itu, Kent meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya sampah yang tidak dikelola dengan baik, dan bahayanya membuang sampah sembarangan sehingga bisa mengakibatkan penimbunan dan pada akhirnya mengakibatkan banjir yang bisa merugikan masyarakat itu sendiri.
"Jangan hanya melakukan edukasi soal langkah-langkah mitigasi bencana banjir saja seperti cara pembuatan tenda, memasang rambu-rambu ke...