Cerita Pasien Mpox Rasakan Gejala Menyakitkan di Tenggorokan-Kaki

2 weeks ago 21
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Seorang pria berusia 40 tahun di Burundi, Afrika, menceritakan pengalamannya yang sedang dirawat karena terinfeksi virus Mpox. Pria bernama Egide Irambona itu mengalami sejumlah gejala yang menyakitkan.

Bagian wajah, dada, hingga lengannya dipenuhi lepuh. Ia juga merasakan tenggorokannya sakit hingga susah tidur.

"Kelenjar getah bening di tenggorokan saya membengkak. Sakitnya luar biasa sampai saya tidak bisa tidur," beber Irambona yang dikutip dari BBC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian, rasa sakitnya mereda di sana dan menjalar ke kaki saya," sambungnya.

Irambona menjadi salah satu dari lebih dari 170 kasus terkonfirmasi Mpox yang tercatat di Burundi. Negara ini berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Kongo, episentrum beberapa wabah mpox baru-baru ini.

Saat ini adalah hari kesembilan Irambona dirawat di Rumah Sakit Universitas King Khaled. Salah satu cara penyebaran virus adalah melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi, dan tampaknya Irambona menularkannya pada istrinya.

Diketahui, istri dari Irambona juga dirawat di rumah sakit yang sama.

"Saya punya seorang teman yang memiliki lepuh. Saya rasa saya tertular darinya. Saya tidak tahu itu mpox," kata Irambona dengan suaranya melemah.

"Untungnya, ketujuh anak kami tidak menunjukkan tanda-tanda mengidapnya," lanjutnya.

Rumah sakit di Bujumbura ini merupakan rumah bagi salah satu dari tiga pusat perawatan Mpox di kota tersebut. Sekitar 59 dari 61 tempat tidur yang tersedia ditempati oleh pasien yang terinfeksi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut sepertiganya pasien yang mengisi pusat perawatan adalah pasien berusia di bawah 15 tahun. Selain itu, anak-anak juga menjadi kelompok usia yang paling parah terkena dampak di sini.


(sao/naf)

Read Entire Article