Bahlil Klaim Baru di Era Jokowi Ada Pembangunan Smelter Tembaga

3 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan ide hilirisasi sebetulnya sudah lama ada di Indonesia. Hanya saja semua baru bisa terealisasi di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahlil bilang, sebetulnya sejak dahulu aturannya sudah banyak yang menyebutkan hilirisasi industri harus dilakukan. Namun, baru di era Jokowi semua dieksekusi. Termasuk membuat smelter tembaga sebagai langkah hilirisasi. Smelter tembaga pertama di Indonesia, diklaim Bahlil baru dibangun saat Jokowi menjabat.

Hal ini diungkapkan Bahlil saat memberikan sambutan pada peresmian Smelter Tembaga PT Amman Mineral di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden sejak Bung Karno sampai di zaman bapak, UU-nya semua sudah ada, tapi yang berani eksekusi untuk bangun smelter tembaga di republik ini hanya di zaman Presiden Joko Widodo," ungkap Bahlil dalam peresmian yang disiarkan virtual, Senin (23/9/2024).

Menurutnya, untuk membuat gebrakan kebijakan memang butuh keberanian. Seperti kebijakan hilirisasi mineral yang digenjot Jokowi selama menjadi presiden. Sederet komoditas, mulai dari nikel, tembaga, hingga bauksit dilarang untuk diekspor mentah-mentah.

Sebagai gantinya, pelaku usaha diwajibkan membuat smelter pengolahan dan memberikan nilai tambah pada nikel hingga bauksit baru bisa melakukan ekspor. Dengan kebijakan yang diekspor ke luar negeri bukan berupa bahan mentah, melainkan produk jadi atau setengah jadi dengan nilai tambah.

Keberanian itu diperlukan apalagi harus berhadapan dengan pengusaha yang suka mengakali banyak hal untuk bisa untung. Bahlil menyebut praktik ini sebagai olah-mengolah, dia menyebut pengusaha sebagai tukang olah. Termasuk dirinya sebagai menteri pun mau diakali.

Namun, sebagai mantan pengusaha, Bahlil bilang dirinya sudah berpengalaman urusan olah mengolah. Maka dari itu dia mengaku tak bisa semudah itu saja diakali pengusaha.

"Pengusaha ini tukang olah, mau ngolah saya juga. Tapi saya bilang, saya juga tukang olah jadi nggak bisa diolah pak," beber Bahlil.

(hal/ara)

Read Entire Article