Awas! Tak Kunyah Makanan dengan Baik Jadi Salah Satu Faktor Penyakit Usus Buntu

2 weeks ago 18
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Penyakit usus buntu adalah peradangan yang memicu pembengkakan pada usus buntu atau apendiks. Kondisi ini bisa dipicu oleh sejumlah faktor, salah satunya karena tak mengunyah makanan dengan baik.

"Ada beberapa faktor terjadinya usus buntu, salah satunya feses yang keras. Feses keras dapat terjadi karena kita tidak mengunyah makanan dengan baik sebanyak 36 kali kunyahan," kata dokter spesialis bedah digestif Dr dr Made Agus Dwianthara Sueta, SpB, Subsp BD(K), dalam diskusi daring bersama Kemenkes RI, dikutip Minggu (25/8/2024).

Apabila seseorang jarang mengunyah dengan baik, kata dr Agus, lambung umumnya akan bekerja lebih berat dari yang seharusnya. Imbasnya, satu hingga 0,5 persen makanan yang masuk bisa saja tak diproses oleh lambung, yang kemudian makanan tersebut masuk ke usus halus dan berputar di sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun demikian, sudah mengunyah dengan baik tak lantas bebas dari risiko usus buntu lantaran feses mengeras pun masih mungkin terjadi. Sebab, enzim yang bekerja di sistem pencernaan juga belum tentu dapat bekerja 100 persen.

"Sehingga kemungkinan besar, usia-usia yang sering terjadi usus buntu adalah usia dewasa yang produktif. Tapi bukan berarti anak kecil dan lanjut usia tidak bisa terkena, semua bisa," kata dr Agus.

Pada gaya hidup usia dewasa yang masih produktif, lanjut dr Agus, biasanya seseorang makan dengan terburu-buru karena memiliki banyak kegiatan.

Feses yang keras akan masuk dan menyumbat usus buntu. Akibatnya, cairan yang diproduksi oleh usus buntu tidak dapat keluar karena tersumbat yang menyebabkan usus buntu akan membesar dan meradang.

Ketika usus buntu meradang, maka kondisi ini pun akan mengganggu organ-organ tubuh di sekitarnya. Hal inilah yang kemudian menimbulkan gejala pada pengidap.

Karena itu, dr Agus pun mengimbau agar masyarakat dapat melakukan tata cara makan yang baik untuk menghindari usus buntu. Misalnya, mengunyah dengan baik, tidak terburu-buru saat makan, dan fokus pada saat sedang makan.


(suc/suc)

Read Entire Article