Akui Prodi Paling Paling Berat, Ini Kata FK Undip soal Jam Kerja PPDS Bedah-Anestesi

2 weeks ago 23
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Jam kerja di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) masih menjadi keluhan sejumlah residen karena dinilai terlalu berlebihan. Hal itu juga yang diakui Dekan FK Universitas Diponegoro masih terjadi di lingkup kampusnya.

Terlebih pada prodi anestesi. Sebelumnya tidak ada aturan jam kerja. "Setiap prodi itu punya beban kerja yang berbeda, anestesi adalah salah satu yang terberat, selain bedah. Terutama jam kerja," beber Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) dr Yan Wisnu Prajoko dalam konferensi pers, Jumat (24/8/2024).

Meski begitu, sebetulnya pihak Kementerian Kesehatan RI sempat mengeluarkan surat edaran beberapa waktu lalu terkait kesepakatan aturan jam kerja residen di masa PPDS. Jumlahnya disepakati 80 jam dalam seminggu, berkaca pada regulasi di banyak negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi 80 jam itu kira-kira kalau kita definisikan tetap masuk 6 sampai 7 hari, 10 jam perhari dengan dua kali jaga per minggu," tandas dia.

Dirinya kembali menekankan tidak semua prodi menanggung beban atau berat yang sama. Beberapa aturan jam jaga juga dikembalikan kepada kesanggupan masing-masing residen.

"Biasanya kita di prodi menyusun jadwal bersama semuanya mendapatkan jadwal beban kerja yang sama dan kita tahu bahwa kalau teman capek, bisa istirahat, bisa saling digantikan," klaim dia.

"Jadi iya pada prinsipnya kalau saya statement kan bahwa tadi awal sebelumnya tidak ada aturan jam. Tapi saat ini nanti akan pemerintah maupun Kemendikbud, Kemenkes RI, nanti akan sepakatnya 80 jam per minggu."


(naf/up)

Read Entire Article