Tak Bisa Bikin Sejahtera, Anak Muda RI Nggak Mau Kerja di Pertanian

3 hours ago 3
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Generasi muda Indonesia dinilai tidak berminat bekerja di sektor pertanian. Hal ini terjadi karena tidak ada jaminan kesejahteraan bekerja di sektor pertanian. Padahal sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang strategis karena erat kaitannya dengan sosial dan politik masyarakat.

Kepala Center of Food, Energy, and Sustainable Development INDEF, Abra Talattov mengatakan kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terus menurun. Berdasarkan data yang dipaparkan disebutkan bahwa pada 2015, sumbangsih sektor pertanian ke PDB mencapai 13,5%. Sementara pada 2023, hanya mencapai 12,5%.

Sejalan dengan itu, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian juga terus menyusut. Pada 2015, pangsa pasar tenaga kerja dari sektor pertanian mencapai 32,9% dan tahun 2023 merosot ke 29,4%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang ini juga ada fenomena menarik dari sektor pertanian bahwa semakin hilangnya minat anak-anak muda untuk berkarya, untuk bekerja di sektor pertanian karena melihat begitu besarnya risiko di sektor pertanian dan juga kesejahteraan yang tidak menjamin di sektor pertanian," kata Abra dalam acara 'Penguatan Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan: Pekerjaan Rumah Pemerintah Prabowo-Gibran' yang disiarkan secara Zoom, Minggu (22/9/2024).

Dengan demikian, dia mewajarkan para tenaga kerja banyak meninggalkan sektor pertanian dan beralih ke sektor lain, seperti di sektor jasa. Selain itu, dia juga menyoroti kesejahteraan petani yang masih minim.

Salah satu indikator kesejahteraan petani dapat dilihat dari pendapatan bersih. Abra menyebut pendapatan bersih bulanan petani masih di bawah rata-rata upah minimum regional (UMR).

"Ini juga dibuktikan misalkan dari data sensus pertanian bahwa untuk rumah tangga petani selama setahun itu pendapatannya hanya sekitar Rp 26,5 juta atau per bulan itu rata-rata Rp 2,2 juta. Jadi memang sangat-sangat minim kesejahteraan petani," jelasnya.

(kil/kil)

Read Entire Article