Pengakuan 3 Pembunuh Anak Dililit Lakban: Cemburu hingga Kesal Anak Dibentak

2 hours ago 3
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Lebak -

Tiga pelaku pembunuhan anak perempuan dililit lakban di pantai Cihara, Lebak. Mereka mengaku ada yang cemburu hingga kesal anaknya sering dibentak ibu korban.

Pelaku Saenah, otak pembunuhan tersebut mengaku dendam kepada ibu korban. Dia tidak suka dengan sikap ibu korban yang dekat dengan pelaku Rahmi.

"Saya dendam terhadap saudara Amelia, Pak. Saya kurang suka terhadap sikapnya dia karena dia selalu mengajak saudara RH (Rahmi) ke sana ke sini," kata Saenah di Mapolres Cilegon, Senin (23/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saenah mengakui bahwa dirinya cemburu terhadap ibu korban lantaran sering mengajak Rahmi ke sana ke mari. Kekesalan Saenah terpendam hingga menjadi dendam.

"Betul, Pak saya cemburu, Pak," ujarnya.


Saenah juga mengakui bahwa ia melakban dan memukul korban menggunakan shockbreaker sepeda motor. Dia juga membekap korban dengan bantal boneka yang ia bawa.

"Pertama dilakban, shockbreaker menang sudah ada dari situ udah lama sebelum pindahan, karena kami rencana mau punya usaha jual es, setelah itu saya cuma spontan aja, karena saya panik, Pak" ujarnya.

Dia memukul pada bagian belakang tubuh korban seperti pundak dan tengkuk. Namun, dia tidak mengakui bahwa dirinya menduduki korban.

"(Pukul) Bagian tengkuk (korban), pundak. Saya tidak menduduki. Kalau bantal boneka saya bawa dari rumah," katanya.

Sementara, eksekutor pembunuhan anak dililit lakban tersebut, Emi mengaku kesal dengan sikap ibu korban yang sering memarahi anaknya.

"Sebenarnya saya kesal, Pak anak saya dibentak-bentak sama ibu korban, sering (dibentak). Rp 50 juta, iya (untuk membantu)," ujarnya.

Pelaku lainnya, Rahmi mengaku tidak ikut membunuh korban. Tapi dia mengakui bahwa dirinya dengan Saenah punya hubungan asmara sesama jenis.

"Saya ada hubungan sesama (jenis), tapi saya tidak ikut membunuh saya cuma ikut mengantarkan ke dekat jembatan," ujarnya.

Sembari sesenggukan, Rahmi menegaskan dirinya tidak ikut membunuh. Dia mengakui dekat dengan ibu korban yang dianggap adik oleh Rahmi.

"Karena kami ada hubungan, saya kan dekat dengan ibu korban, udah saya anggap seperti adik gitu, mungkin (Saenah) cemburu atau apa tapi saya tidak membunuh korban," katanya.

(aik/aik)

Read Entire Article