RS Polri: Data 5 Keluarga Sudah Ada yang Mengarah ke 7 Mayat di Kali Bekasi

3 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

RS Polri baru menerima data dari 5 keluarga terkait temuan 7 mayat di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi. Dari lima keluarga itu sudah ada yang mengarah kepada identitas 7 korban.

"Ini baru 5 keluarga ini (yang melapor), tapi keluarga ini sudah mengarah masing-masing tinggal kita perlu pendalaman data yang disampaikan," kata Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko kepada wartawan di Pos DVI Antemortem RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (23/9/2023).

Hery mengatakan pihaknya masih perlu pendalaman terhadap data-data ante mortem yang diserahkan oleh pihak keluarga. Salah satu contohnya, sidik jari pada raport.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Contohnya seperti tadi sampaikan ada rapot tapi tidak ada sidik jari yang tertempel di raport tersebut, kalau ijazah saya kira ada (sidik jarinya). Kalaupun ijazah nanti juga kalau tintanya blobor, tim identifikasi selalu berdampingan dengan kami, penyidk dari Polres Bekasi Kota soal berdampingan dengan kami untuk percepatan proses ini," jelasnya.

RS Polri belum menyimpulkan penyebab kematian 7 jenazah yang ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih. Namun, dari pemeriksaan awal, ketujuh korban tewas terendam air.

"Terendam dalam air jadi artinya ditemukan dalam air ya, nanti dari pemeriksaan tambahan dilakukan bisa ditentukan pada saat di dalam air seperti apa, nanti sampai ditemukan sebab kematiannya," kata Hery.

Hery mengatakan ada beberapa tahapan pemeriksaan yang akan dilaksanakan oleh tim DVI untuk memastikan penyebab kematian ketujuh korban tersebut. Di antaranya pemeriksaan toksikologi dan patologi.

"Pemeriksaan pada korban terendam dalam air sudah kita laksanakan. Termasuk pemeriksaan tambahan toksikologi dan patologi, termasuk pemeriksaan screening nanti untuk ada tidaknya gambaran korban ini masuk dalam air itu," lanjut dia.

Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan dasar, kata Hery, tidak ditemukan luka-luka akibat kekerasan pada tubuh korban.

"Tapi secara umum luka terbuka, iris, bacok, tusuk sebagainya itu tidak ada," ucap dia.

Hery menjelaskan pihaknya melakukan proses ante mortem dan post mortem untuk mengidentifikasi korban. Namun, kata dia, kurangnya data ante mortem dari korban menjadi salah satu kendala terhambatnya proses identifikasi jenazah.

"Betul sekali (masih kurang data). Jadi yang melaporkan baru 5 (keluarga), padahal jenazah yang kita dapatkan ada 7," ucapnya.

Terlebih, Hery menyebut kondisi tujuh jenazah yang sudah membusuk menyebabkan identifikasi tidak dapat dilakukan secara kasat mata. Karena itu, pihaknya akan melakukan identifikasi dengan metode lainnya.

"Ada lima identifier, dibagi menjadi dua (yaitu) primer dan sekunder. Primer itu satu gigi, sidik jari, dan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA). Kemudian sekunder adalah properti sama catatan medis," terang Hery.

Jenazah Belum Teridentifikasi

Karena itu, dia menuturkan, meski telah ada data dari keluarga yang melapor, namun belum dapat disimpulkan identitas dari para jenazah. Sebab, pihaknya masih melakukan rekonsiliasi terhadap tujuh jenazah.

"Kami sudah melakukan pembandingan beberapa data yang telah terkumpul oleh dari data antemortem dan postmortem. Namun sampai hari ini kita masih memerlukan data-data tambahan untuk memastikan seseorang tuh teridentifikasi," jelas Hery.

"Baru 5 keluarga ini (yang melaporkan). Tapi keluarga ini sudah mengarah masing-masing dan tinggal kita perlu pendalaman data yang disampaikan," pungkas dia.

Pada kesempatan yang sama Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh menyebut pihaknya juga masih terus melakukan penyidikan terkait penemuan tujuh jenazah itu. Dia mengatakan belum bisa menyimpulkan rangkaian peristiwa penyebab meninggalnya para korban.

"Untuk rangkaian peristiwa kami masih melakukan pendalaman," ucap dia.

(ond/mea)

Read Entire Article