ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Belum lama ini viral unggahan seorang pria yang mengaku berakhir di rumah sakit imbas sering mandi di atas jam delapan malam. Kebiasaan dirinya berdiam diri di depan kipas juga disebut-sebut menjadi pemicu yang bersangkutan mengalami 'paru-paru basah' atau pneumonia.
Praktisi kesehatan dr Andi Khomeini Takdir menegaskan dua kebiasaan tersebut sebetulnya sama sekali tidak berkaitan dengan penyakit yang diidap.
"Paru-paru basah atau pneumonia itu adalah infeksi. Tidak ada hubungan dengan mandi malam, mandi ya mandi saja," terang pria yang akrab disapa dr Koko, meluruskan kabar viral, saat dihubungi detikcom Senin (9/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih menyalahkan dua kebiasaan umum tersebut, pemicu utama pneumonia yang perlu diwaspadai adalah merokok. Dalam unggahan viral, pria tersebut juga mengaku menjadi perokok aktif.
"Jadi yang dikurangi adalah rokok, begadang, dan sering memakai masker saja," pesan dia.
Dikutip dari Mayo Clinic, sedikitnya ada empat faktor risiko penyakit pneumonia.
Penyakit kronis
Seseorang lebih mungkin terpapar pneumonia jika memiliki riwayat penyakit kronis, termasuk asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau penyakit jantung.
Merokok
Merokok merusak pertahanan alami tubuh terhadap bakteri dan virus penyebab pneumonia.
Kekebalan tubuh lemah
Orang yang mengidap HIV/AIDS, yang pernah menjalani transplantasi organ, atau yang menerima kemoterapi atau steroid jangka panjang termasuk kelompok berisiko.
(naf/kna)