ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi menyatakan Indonesia akan segera mengembangkan energi nuklir. Dalam rencana kebijakan energi nasional, nuklir akan menjadi salah satu sumber energi Indonesia pada 2032.
Eniya bilang, nuklir akan masuk Indonesia pada 2032 sebanyak 250 megawatt (MW). Pemerintah sedang menyiapkan organisasi implementasi program nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO).
Pekan depan, pihaknya akan melapor ke International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, Austria soal pembentukan organisasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita minggu depan akan berkomitmen di IAEA, di Vienna, bahwa kita akan membentuk NEPIO. NEPIO ini organisasi nuklir untuk implementasi. Bersifat non-binding, non-structure," ujar Eniya dalam konferensi pers di kantornya, Senin (9/9/2024).
Organisasi tersebut akan diketuai Presiden, kemudian pimpinan Kementerian ESDM akan menjadi ketua harian. Selain itu, akan ada beberapa kelompok kerja di dalamnya yang bertugas mengidentifikasi perencanaan tapak dan pembangunan pembangkit listrik nuklir serta masalah keamanan, hukum, dan sebagainya.
Eniya mengatakan NEPIO bakal dikebut pembentukannya tahun ini setelah laporan pembentukan NEPIO disampaikan ke IAEA.
"Nah, mungkin insyaallah dalam tahun ini kalau kita sudah statement minggu depan di IAEA, kita lanjut untuk merekonstruksi NEPIO ini seperti apa," sebut Eniya.
Dia melanjutkan, sebetulnya NEPIO tidak diwajibkan untuk dibentuk suatu negara. Namun, pemerintah menilai organisasi ini nampaknya dibutuhkan untuk mengkoordinasikan rencana pemenuhan energi dengan energi nuklir.
Apalagi, jangka waktu pembentukan energi nuklir cukup lama. Setidaknya butuh dua periode kepemimpinan presiden.
"NEPIO ini organisasi yang dibutuhkan di kita, karena bisa mengingat presiden kalau pembangunannya pasti akan makan jangka waktu panjang. Satu periode? Tidak, tapi 2 periode ya, at least baru masuk on grid itu 2032. Jadi masih 9 tahun ke depan," sebut Eniya.
(hal/ara)