Pemda-BUMN Sering Ngadu ke KPK soal Masalah Ini

2 weeks ago 14
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Koordinator Pelaksana Stranas PK sekaligus Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengungkap, pihaknya kerap menerima keluhan dari pemerintah daerah (pemda) terkait pengelolaan tambang. Keluhan yang kerap diterima ialah terkait dengan bagian yang diterima pemda sedikit.

Padahal, pemda merasakan dampak langsung dari masalah tambang. Sebutnya seperti jalan yang rusak dan berdebu.

"Yang pertama dari KPK dari Stranas kita mendengar banyak keluhan dari pemerintah daerah bagaimana di sektor pertambangan, pemerintah daerah memang berdasarkan regulasi hanya kebagian sedikit," katanya dalam acara Penandatangan Kerjasama BUMN dan BUMD pada Sektor Pertambangan dan Pengelolaan Sampah di KPK, Jakarta, Kamis (22/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang jelas jalannya rusak, berdebu-debu, masyarakatnya protes tapi memang regulasi kita bilang sebagian besar itu di pusat," sambungnya.

Ia pun mengatakan, pemda Sulawesi Tenggara pernah datang ke KPK untuk mengeluh. Sulawesi Tenggara merupakan penghasil nikel, tapi pendapatan asli daerah (PAD)-nya sedikit.

Di saat yang sama, kata Pahala, BUMN juga mengeluhkan adanya oknum pemda yang merepotkan operasional BUMN. Salah satunya ialah oknum yang datang meminta sumbangan.

Sementara, ketika BUMN membutuhkan rekomendasi dari pemda dibuat lama dan tidak jelas.

"Kita dengar juga keluhan dari BUMN bahwa oknum-oknum pemda banyak juga ngrepotin operasional BUMN. Jadi lewat sumbangan itu masih lumayan, sekali-sekali datang. Tapi pokoknya kalau ada sedikit rekomendasi dibutuhkan dari pemda udah pasti habis di situ sudah pasti lama dan nggak jelas. Oleh karena itu kita bilang oknum-oknum yang begini menyusahkan BUMN pada operasional di lapangan," terangnya.

(acd/rrd)

Read Entire Article