ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19 di Korea Selatan meningkat tajam di tengah merebaknya virus selama musim panas. Bahkan meningkat enam kali lipat dalam empat minggu. Pihak otoritas kesehatan melaporkan bahwa situasi ini terjadi di seluruh wilayah negeri tersebut.
Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) pada Jumat (9/8/2024), sepanjang pekan pertama Agustus, sebanyak 861 orang dirawat di 220 rumah sakit di seluruh negeri. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak awal Februari tahun ini.
Kenaikan jumlah pasien yang signifikan ini terjadi hanya dalam kurun waktu satu bulan, dipicu oleh subvarian Omicron KP.3.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pekan kedua Juli, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tercatat sebanyak 148 orang. Jumlah tersebut meningkat menjadi 226 pasien pada pekan ketiga, dan kemudian melonjak hingga 475 pasien pada pekan berikutnya. Otoritas kesehatan memperkirakan tren peningkatan ini akan terus berlanjut hingga akhir bulan Agustus.
Dari data terbaru, mayoritas pasien yang dirawat di rumah sakit adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas, yakni sebesar 65,2 persen dari total pasien yang dirawat. Sementara itu, kelompok usia 50-64 tahun menyumbang 18,1 persen dari jumlah pasien.
Meski ada lonjakan jumlah pasien yang dirawat, KDCA menyatakan bahwa lebih dari 90 persen dari mereka hanya mengalami gejala ringan.
(suc/suc)