ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Hari Tanpa Bayangan 2024 kuarter kedua di Indonesia terjadi di bulan September dan Oktober 2024. Di Jakarta, fenomena ini terjadi pada 4 Maret 2024 dengan kulminasi utama pukul 12.04 WIB dan 8 Oktober 2024 dengan kulminasi utama pukul 11.40 WIB.
Lantas, apa penyebab terjadinya Hari Tanpa Bayangan? Simak juga jadwal Hari Tanpa Bayangan 2024 kuarter kedua di seluruh provinsi Indonesia.
Apa itu Hari Tanpa Bayangan?
Dikutip dari situs resmi BMKG, kulminasi atau transit atau istiwa' adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Hari Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang", karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Penyebab Hari Tanpa Bayangan
Hari Tanpa Bayangan terjadi karena bidang ekuator Bumi / bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika / bidang revolusi Bumi sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat LU s.d. 23,5 derajat LS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.
Jadwal Hari Tanpa Bayangan 2024 Kuarter Kedua di Indonesia
Posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator menyebabkan Indonesia mengalami dua kali kulminasi utama setiap tahunnya. Berikut jadwal Hari Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan 2024 kuarter kedua di Indonesia.
- Banda Aceh: 8 September 2024, pukul 12.36.20 WIB
- Medan: 13 September 2024, pukul 12.21.06 WIB
- Padang: 25 September 2024, pukul 12.10.25 WIB
- Pekanbaru: 21 September 2024, pukul 12.07.11 WIB
- Bengkulu: 2 Oktober 2024, pukul 12.00.14 WIB
- Jambi: 27 September 2024, pukul 11.56.48 WIB
- Tanjung Pinang: 20 September 2024, pukul 11.55.34 WIB
- Palembang: 30 September 2024, pukul 11.50.52 WIB
- Bandar Lampung: 6 Oktober 2024, pukul 11.47.01 WIB
- Pangkal Pinang: 28 September 2024, pukul 11.46.07 WIB
- Serang: 8 Oktober 2024, pukul 11.42.51 WIB
- Jakarta Pusat: 8 Oktober 2024, pukul 11.40.10 WIB
- Bandung: 10 Oktober 2024, pukul 11.36.31 WIB
- Semarang: 10 Oktober 2024, pukul 11.25.10 WIB
- Yogyakarta: 13 Oktober 2024, pukul 11.24.43 WIB
- Surabaya: 11 Oktober 2024, pukul 11.15.50 WIB
- Pontianak: 22 September 2024, pukul 11.35.18 WIB
- Palangka Raya: 28 September 2024, pukul 11.15.01 WIB
- Banjarmasin: 1 Oktober 2024, pukul 12.11.14 WITA
- Samarinda: 24 September 2024, pukul 12.03.28 WITA
- Tanjung Selor: 15 September 2024, pukul 12.05.51 WITA
- Denpasar: 15 Oktober 2024, pukul 12.04.43 WITA
- Mataram: 15 Oktober 2024, pukul 12.01.20 WITA
- Kupang: 19 Oktober 2024, pukul 11.30.37 WITA
- Mamuju: 29 September 2024, pukul 11.54.42 WITA
- Makassar: 6 Oktober 2024, pukul 11.50.23 WITA
- Palu: 25 September 2024, pukul 11.52.11 WITA
- Kendari: 3 Oktober 2024, pukul 11.38.54 WITA
- Gorontalo: 21 September 2024, pukul 11.40.46 WITA
- Manado: 19 September 2024, pukul 11.34.21 WITA
- Sofifi: 20 September 2024, pukul 12.23.08 WIT
- Ambon: 2 Oktober 2024, pukul 12.16.35 WIT
- Manokwari: 25 September 2024, pukul 11.55.19 WIT
- Jayapura: 29 September 2024, pukul 11.27.28 WIT.
(kny/imk)