ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ekonom Senior INDEF Faisal Basri meyakini presiden terpilih Prabowo Subianto bakal melanjutkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Tapi, menurutnya Prabowo tidak akan seambisius Presiden Joko Widodo membangun ibu kota baru.
Menurut Faisal, Prabowo kemungkinan besar bakal menata ulang pembangunan IKN. "(IKN) akan lanjut, tapi sizenya dikurangi. Saya punya confident tinggi Pak Prabowo akan melanjutkan ibu kota (IKN) tapi ditata ulang, yang ambisi-ambisinya dikeluarkan," katanya dalam agenda 'Review RAPBN 2025 Ngegas Utang!' di Brawijaya XI, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2024).
Dia menilai Prabowo akan mengandalkan investasi untuk membangun IKN. Sumbernya dari para konglomerat salah satunya seperti Pemilik Agung Sedayu Group yakni Sugianto Kusuma alias Aguan. Sebab, APBN sangat terbatas untuk pembangunan IKN di 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enggak mungkin dari APBN, makanya kecil (anggaran IKN) di APBN. Diserahkan paling besar ke Aguan, Sinar Mas," katanya.
Walhasil sebagai wujud apresiasi atas investasi para konglomerat, Faisal menduga Prabowo bakal memberikan sejumlah proyek strategis nasional (PSN) untuk digarap oleh mereka.
"(Baru Prabowo bilang) 'nanti gue kasih kompensasi PSN'. Dapatnya 10 kali lipat dari ongkos yang dikeluarkan (konglomerat untuk IKN)," katanya.
Sebelumnya, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 400,3 triliun untuk pembangunan infrastruktur pada 2025 mendatang. Jumlah sebesar itu sudah mencakup rencana kelanjutan pembangunan IKN. Namun dalam Buku Nota Keuangan RAPBN 2025, baseline untuk pembangunan IKN tahun depan dialokasikan Rp 143,1 miliar.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menjelaskan anggaran sebesar Rp 143 miliar tadi belum termasuk kebutuhan anggaran dari Otorita IKN dalam membangun kawasan ibu kota baru itu.
Menurutnya hingga saat ini pihak Otorita belum menyampaikan usulan kebutuhan anggaran mereka. Kondisi inilah yang membuat anggaran untuk keberlanjutan mega-proyek IKN terlihat sangat kecil.
"(Rp 150 miliar) itu kamarnya saja, room-nya saja. Itu kan nanti berdasarkan UU harus diusulkan oleh si IKN-nya (OIKN), IKN-nya belum mengusulkan," kata Suharso dalam acara Konferensi Pers RAPBN 2025 di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Simak Video: Penegasan Prabowo Lanjutkan Pembangunan-Ingin Cepat Berkantor di IKN
(fdl/fdl)