Duh, Kanker Lebih Banyak 'Serang' Gen X-Milenial Ketimbang Boomer! Ini Risetnya

4 weeks ago 23
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Anggapan kanker hanya menyerang usia lanjut mulai memudar. Analisis di banyak negara menunjukkan kanker bahkan semakin meningkat lebih cepat di usia muda ketimbang kelompok dewasa.

Para ilmuwan di American Cancer Society mengonfirmasi tren kenaikan tersebut di berbagai jenis kanker. Statistik secara umum menunjukkan gen X atau milenial lebih mungkin mengalami penyakit kanker jenis tertentu ketimbang orangtua mereka atau baby boomer.

Setengah dari 34 jenis kanker yang diteliti menunjukkan data demikian. Untuk kanker pankreas dan ginjal misalnya, tingkat kanker di antara mereka yang lahir pada 1990, dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi, daripada mereka yang lahir di 1955.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para akademisi yang menerbitkan temuan mereka di Lancet Public Health pekan lalu mengatakan ini adalah pergeseran generasi dalam risiko kanker. Pergeseran tersebut memiliki implikasi yang mendalam.

Hyuna Sung, ahli epidemiologi yang berbasis di Atlanta di American Cancer Society, bekerja sama dengan rekan-rekannya untuk menggali data registrasi kanker Amerika pada lebih dari 23 juta orang yang didiagnosis dengan 34 jenis kanker antara 2000 dan 2019. Para peneliti juga memanfaatkan registrasi yang mencatat lebih dari 7 juta kematian akibat 24 jenis kanker selama periode yang sama.

Data tersebut diurutkan menurut tahun kelahiran, dengan pasien dikelompokkan dalam interval lima tahun dari tahun 1920 hingga 1990. Penelitian sebelumnya oleh American Cancer Society dan kelompok lain telah menemukan bukti beberapa kanker termasuk kolorektal (atau usus), pankreas, ginjal, kandung empedu dan testis meningkat pada usia di bawah 50-an. Sung dan rekan-rekannya menemukan pola yang sama juga terjadi.

Di antara kondisi baru yang meningkat pada generasi muda adalah kanker usus halus, kanker hati pada wanita, dan kanker anus pada pria. Dalam beberapa kasus, angka kematian meningkat seiring dengan kejadian, termasuk kanker kolorektal, hati (pada wanita), dan testis.

"Temuan ini menyadarkan karena menunjukkan peningkatan risiko kanker pada generasi muda bukan sekadar artefak akibat deteksi dan diagnosis kanker yang lebih sering," kata Sung.

"Sebaliknya, ini menunjukkan peningkatan risiko kanker yang nyata pada tingkat populasi, dengan peningkatan kejadian yang cukup besar, lebih besar daripada peningkatan kelangsungan hidup kanker."

NEXT: Apa Pemicunya?

Read Entire Article