ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Produsen pesawat terbang, Boeing, menawarkan kenaikan gaji hingga 25% dalam kontrak kerja terbaru yang berlaku selama empat tahun. Tawaran ini diberikan perusahaan untuk menghindari pemogokan kerja selama negosiasi pembaruan kontrak berlangsung.
Melansir dari BBC, Senin (9/9/2024), sebelumnya International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM) yang mewakili lebih dari 30.000 karyawan meminta Boeing untuk menaikkan gaji mereka hingga 40%.
Menurut serikat pekerja itu, kenaikan gaji ini menjadi sangat penting guna meningkatkan moral dan kinerja para karyawan. Terlebih mengingat kondisi Boeing yang saat ini penuh tekanan akibat berbagai masalah terkait kualitas pesawat yang diproduksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun penawaran kontrak itu tidak sesuai dengan target awal serikat pekerja sebesar 40% tadi, namun pihak negosiator yang mewakili serikat tetap memuji upaya perusahaan dan meminta para pekerja untuk menerimanya.
"Kami dapat dengan jujur mengatakan bahwa proposal ini adalah kontrak terbaik yang pernah kami negosiasikan sepanjang sejarah," jelas IAM dalam keterangan resminya.
Selain kenaikan gaji, Boeing juga menawarkan para pekerja peningkatan layanan kesehatan dan tunjangan pensiun. Kesepakatan baru itu juga memberi para anggota serikat lebih banyak suara terkait masalah keselamatan dan kualitas pesawat yang diproduksi.
"Secara finansial, perusahaan berada dalam posisi sulit karena banyaknya kesalahan yang mereka lakukan. Para anggota IAM-lah yang akan mengembalikan perusahaan ini ke jalur yang benar," kata para negosiator mengacu pada berbagai masalah terkait keamanan dan kualitas pesawat yang dihadapi Boeing dalam beberapa tahun terakhir.
Di luar itu, para pekerja Boeing di wilayah Seattle dan Portland akan melakukan pemungutan suara terkait tawaran kenaikan gaji 25% dari Boeing pada Kamis (12/9) nanti.
Artinya pemogokan kerja masih bisa terjadi jika dua pertiga anggota serikat pekerja tidak menyetujui tawaran kenaikan gaji tersebut, dan jika benar terjadi maka proses negosiasi kontrak kerja baru antara Boeing dengan para pekerja harus dilakukan kembali.
(fdl/fdl)