ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Nyeri atau kram perut termasuk gejala umum PMS yang juga sering terjadi selama menstruasi berlangsung. Akan tetapi, banyak wanita merasakan rasa sakit ini saat dirinya sedang tidak haid. Apakah kamu salah satunya?
Tak jarang mereka pun mempertanyakan mengapa terasa kram perut padahal tidak sedang menstruasi. Dan ternyata, nyeri ini bukan hanya menjadi tanda PMS atau haid saja. Terdapat sejumlah hal yang menyebabkan kram perut terjadi di luar masa datang bulan, apa saja itu?
Penyebab Kram Perut seperti Saat Haid Padahal Tidak Menstruasi
Dilansir WebMD dan MedicineNet, nyeri perut saat tidak haid dapat terjadi karena masa ovulasi, tanda awal kehamilan, hingga menunjukkan penyakit seperti radang usus buntu dan kanker ovarium. Berikut penjelasan penyebab perut sakit padahal tidak sedang haid:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Ovulasi
Kram perut yang terjadi di pertengahan bulan sebelum menstruasi kemungkinan besar disebabkan oleh ovulasi. Ini terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur atau dikenal sebagai periode masa subur wanita.
Nyeri ovulasi yang tidak berbahaya ini disebut dengan "mittelschmerz" dan biasanya terasa di perut bagian bawah. Rasa sakit ini dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Dan nyerinya bisa terasa tajam atau seperti disengat di satu sisi saja.
2. Anovulasi
Ovarium yang tidak melepaskan sel telur selama siklus menstruasi atau anovulasi juga dapat menyebabkan kram perut. Kondisi ini bisa ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur. Umumnya, penyebab anovulasi adalah ketidakseimbangan hormon.
Di sisi lain, anovulasi kronis merupakan penyebab umum infertilitas atau kemandulan pada wanita usia subur.
3. Tanda Awal Kehamilan
Nyeri perut di masa awal kehamilan dapat menyerupai kram menstruasi. Karena ini, tak sedikit wanita salah mengira kehamilan dengan datangnya haid. Namun, ada hal yang membedakan keduanya.
Kram perut sebagai tanda awal hamil tidak mengeluarkan darah. Rasa nyerinya pun lebih ringan dan tidak terlalu parah dibandingkan kram haid. Selain rasa sakit di bagian perut bawah ini, terdapat gejala awal kehamilan lain yang dirasakan seperti nyeri payudara dan kelelahan.
4. Kehamilan Ektopik
Ini termasuk jenis kehamilan abnormal. Sel telur yang sudah dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Kehamilan ektopik yang pecah menyebabkan nyeri tajam tiba-tiba di perut bagian bawah yang mirip kram haid. Rasa sakitnya dapat menyebar ke punggung bagian bawah dan bahu.
5. Keguguran
Keguguran pada janin berusia 20 minggu ke bawah dapat menyebabkan nyeri menusuk yang bertambah parah. Gejala lain yang mungkin dialami saat kondisi ini yaitu pendarahan hebat yang keluar dari vagina. Kalau terjadi ini, maka segera hubungi dokter.
6. Radang Usus Buntu
Usus buntu adalah kantung kecil yang berada pada salah satu ujung usus besar. Ketika bagian ini mengalami iritasi dan peradangan, usus buntu bisa pecah dan menyebabkan masalah lebih serius.
Gejala radang usus buntu yang umum terjadi, seperti rasa nyeri di bagian tengah perut dan bergerak ke sisi kanan bawah. Gejala lain berupa demam, mual, dan muntah juga mungkin terjadi.
7. Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)
Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) bisa menyebabkan kram dan nyeri di sekitar perut serta panggul. Rasa sakitnya mungkin akan mereda setelah buang air besar. Kram pada gangguan ini sering kali disertai kembung, diare, dan sembelit.
8. Penyakit Radang Usus (IBD)
Sesuai namanya, inflammatory bowel disease (IBD) atau penyakit radang usus mengacu pada peradangan kronis jangka panjang di usus. Penyakit Crohn dan kolitis ulseratif termasuk salah satu IBD.
Gejala IBD tergantung tingkat keparahan dan jenis IBD. Namun umumnya, kram dan nyeri perut dapat terasa. Sementara gejala lainnya yaitu diare, tinja berdarah, demam, dan kelelahan.
9. Penyakit Radang Panggul (PID)
Pelvic inflammatory disease (PID) atau penyakit radang panggul merupakan infeksi bakteri pada organ reproduksi wanita. Infeksi ini mempengaruhi tuba falopi, rahim, ovarium, serviks, dan vagina. Biasanya, infeksi disebarkan melalui hubungan seks.
Kram akan terasa di kedua sisi perut dan punggung bagian bawah. Rasa sakitnya dapat terjadi sering kapan saja. Gejala lain PID seperti keluarnya cairan miss V yang tidak normal, nyeri saat berhubungan intim atau ketika buang air kecil.
10. Endometriosis
Endometriosis terjadi saat jaringan rahim tumbuh di organ lain yang berdekatan seperti ovarium atau usus. Kondisi ini dapat menyebabkan kram perut menyakitkan yang terjadi kapan saja dalam waktu sebulan, bahkan sepanjang siklus menstruasi.
11. Sistitis Interstisial (IC)
Kondisi ini disebabkan oleh peradangan kronik pada kandung kemih. Nyeri dapat dirasakan di bagian bawah perut atau sekitar panggul dan alat kelamin. Rasa sakitnya akan bertambah parah saat kandung kemih penuh dan saat haid hampir datang.
12. Kista Ovarium Pecah
Kista adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di ovarium. Jika kantung ini membesar, maka kista yang pecah bisa menyebabkan kram atau nyeri tajam pada sisi perut bawah secara tiba-tiba. Lokasi tepatnya tergantung pada kista terbentuk di ovarium mana.
13. Kanker Ovarium
Kanker ovarium yang membesar bisa menyebabkan rasa sakit dan tekanan di perut bagian bawah yang tidak akan hilang. Bahkan perut bisa membengkak sehingga celana sulit dikancingkan. Gejala lain kanker ini yaitu rasa cepat kenyang saat makan dan merasa ingin buang air kecil yang terus-menerus.
Nah, itu tadi sederet penyebab perut terasa sakit atau kram seperti saat haid padahal tidak sedang menstruasi. Meski penyebabnya banyak, ada baiknya tidak langsung mendiagnosis sendiri kondisimu pada satu penyakit. Periksakan ke dokter jika nyeri perut terasa terus dan tidak mereda selama berhari-hari.
(azn/row)