ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Depok mendukung adanya penutupan tempat pembuangan sampah (TPS) liar usai diprotes warga di Kawasan Limo, Cinere, Depok. Kini truk sampah yang berasal dari Depok diarahkan ke TPA Cipayung.
"Untuk TPS liar Limo alhamdulillah kemarin sampai hari ini sudah ditutup untuk pembuangannya. Dan ada 5 armada yang kita persilakan dengan izin pembuangan ke TPA secara langsung," kata Kadis LHK Kota Depok Abdul Rahman kepada wartawan, Senin (9/9/2024).
Dia mengatakan 18 truk sampah yang bukan berasal dari Depok dihalau untuk masuk ke wilayah Depok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sampah-sampah yang kita identifikasi kurang lebih 18 di luar Depok kita sudah halau untuk tidak masuk ke Kota Depok," jelasnya.
Abdul mengimbau warga untuk mengurangi sampah rumah tangga. Dia menyrankan warga untuk melakukan pengurangan itu dengan membuat biopori organik guna mengurangi sampah.
"Warga Depok, kami dari Dinas DlHK menghimbau upaya pengurangan sampah langsung dari sumbernya, dari tingkat rumah tangga. Bapak ibu, adik-adik, kakak-kakak, cang cing, nyak babe bisa melakukan pengurangan itu dengan membuat biopori organik. Kami sudah membuat standar untuk pembuatan biopori organik ini," jelasnya.
"Jadi harapan kami nanti setiap rumah itu memiliki biopori organik. Jadi langsung bisa mengurangi sampah-sampah sisa terutama sampah organik sisa makanan yang sudah terurai," tambahnya.
Warga Perumahan Keluhkan Bau Sampah
Sebelumnya, masyarakat sekitar tempat pembuangan sampah (TPS) di kawasan Limo, Cinere, Depok, mendukung penutupan TPS tersebut. Sebab, bau sampah tercium sampai radius 1 km ke arah perumahan di Pondok Cabe.
"Iya kalau pagi, kadang sore itu kecium baunya, sudah dari tahun lalu baunya, saya pikir ada yang buang sampah dekat komplek rumah kami, ternyata dari Cinere," ujar warga Modernhill Pondok Cabe, Febri, di Tangerang Selatan, Rabu (4/9).
Febri berharap, setelah TPS ditutup, pemda setempat mau menyingkirkan sisa sampah agar tidak menimbulkan masalah kesehatan. Dia meminta agar tidak ada sampah yang tersisa di TPS itu.
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana yang tinggal di dekat TPS, kita saja yang radiusnya 1 km merasakan dampaknya. Kalau bisa pemerintah setempat memperhatikan keluhan warga dan mengangkut sisa-sisa sampah," ujarnya.
Dia mengacu ke penanganan kasus pembuangan sampah liar di sekitar Pondok Cabe yang tahun lalu sempat membuat warga protes.
(yld/yld)