ARTICLE AD BOX
Costa Blanca -
Kota-kota di Mediterania, termasuk Spanyol, menghadapi kekeringan parah. Warga dan turis kesulitan mendapatkan air, bahkan air minum tercemar garam hingga rasanya asin.
Dilansir dari CNN pada Jumat (30/8/2024), tangki-tangki air minum menjadi pemandangan lumrah di beberapa tempat wisata populer Spanyol. Masalahnya, kadang kala air terlalu asin sampai-sampai tidak dapat diminum.
Sudah begitu, warga dan turis sering kali harus mengantre untuk mendapatkan air kemasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekeringan parah memang melanda Spanyol. Hujan tak juga turun, hanya sumber air tanah yang diandalkan. Namun karena permukaan air tanah juga telah menurun, air laut masuk dan meresap ke tanah, mencemari air minum.
Di kawasan El Poble Nou de Benitatxell, pemerintah mengumumkan pada bulan Juni bahwa kota tersebut mengalami situasi yang sangat serius karena kadar garam yang tinggi telah tercampur ke air minum. Kota itu sudah mengalami defisit curah hujan selama dua tahun.
Bulan ini, wali kota kota tersebut menyatakan air keran tidak dapat diminum dan menyarankan warga untuk tidak minum, memasak, atau menyiapkan makanan dengan air tersebut. Pemerintah saat ini mendistribusikan air minum kemasan gratis kepada warga.
"Situasi ini akan terus berlanjut selama kondisi cuaca tidak berubah dan memungkinkan akuifer terisi kembali, atau setelah permintaan air yang tinggi di musim panas berkurang," kata Miguel Ángel García Buigues, wali kota kota Ángel García Buigues, dalam sebuah pernyataan pada pertengahan Agustus.
Namun, kemungkinan tidak akan ada perbaikan setidaknya selama beberapa minggu. Dalam jangka pendek, tidak ada prakiraan hujan yang meluas, kata José Ángel Núñez Mora, seorang ahli iklim di AEMET, badan cuaca nasional Spanyol. Hujan biasanya tidak turun terus-menerus hingga Oktober, katanya kepada CNN.
Bahkan saat hujan turun, banyak air yang dibutuhkan untuk mengisi kembali sumber daya air.
Bagian lain Spanyol juga telah bergulat dengan kekeringan yang parah dan berkepanjangan.
Wilayah timur laut Catalonia mengumumkan keadaan darurat pada bulan Februari, dengan pembatasan air untuk pertanian, industri, dan penggunaan rekreasi.
Tahun lalu, kekeringan dan gelombang panas yang memecahkan rekor menyusutkan waduk Catalonia, dengan satu waduk jatuh ke tingkat yang sangat rendah sehingga sebuah desa abad pertengahan, yang banjir ketika danau itu dibuat pada tahun 1960-an, muncul dari dasar danau yang mengering.
Cuaca panas ekstrem dan kemarau panjang menjadi kenyataan baru bagi sebagian wilayah Spanyol dan negara-negara lain di Eropa, benua yang memanas lebih cepat daripada kawasan lainnya.
(bnl/fem)