ARTICLE AD BOX
Tianjin (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping mengadakan jamuan makan malam bagi para kepala negara dan pemerintahanan, pemimpin organisasi internasional maupun menteri luar negeri menjelang Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO).
"Hari ini merupakan hari penuh kegembiraan bagi para pemimpin negara anggota SCO untuk dapat berkumpul dalam suasana bersahabat bersama teman lama maupun baru. Atas nama pemerintah dan rakyat China, saya menyambut dengan hangat semua tamu kehormatan di Tianjin," kata Presiden Xi di Tianjin Meijiang International Convention and Exhibition Center, kota Tianjin pada Minggu malam.
Presiden Xi mengundang 22 pemimpin negara dan pemerintahan untuk menghadiri KTT SCO di Tianjin antara lain Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, PM Malaysia Anwar Ibrahim dan lainnya. Presiden Prabowo Subianto juga diundang untuk hadir tapi akhirnya membatalkan kehadirannya dan mengutus Menteri Luar Negeri Sugiono.
"Hari ini bertepatan pula dengan Hari Kemerdekaan Kirgizstan dan Hari Nasional Malaysia. Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada Presiden Sadyr Japarov, Perdana Menteri Anwar Ibrahim serta rakyat sahabat Kirgizstan dan Malaysia," tambah Presiden Xi.
Presiden Xi menyebut kota Tianjin adalah sebuah metropolis yang terbuka dan inklusif.
"Sepanjang sejarah, kota ini berperan sebagai penjaga strategis ibu kota negara kita, sekaligus menjadi pelopor reformasi dan keterbukaan Tiongkok sebagai zona percontohan. Kami percaya bahwa sebagai tuan rumah KTT, Tianjin akan memberikan dorongan segar bagi pembangunan berkelanjutan organisasi kita," ungkap Presiden Xi.
Sejak SCO didirikan, Presiden Xi menyebut organisasi itu selalu berpegang pada "Semangat Shanghai", memperkuat solidaritas dan saling percaya, memperdalam kerja sama praktis, serta berperan aktif dalam urusan internasional maupun regional.
"SCO telah tumbuh menjadi kekuatan penting dalam mendorong terwujudnya hubungan internasional jenis baru serta membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia," tambah Presiden Xi.
Saat ini, ungkap Presiden Xi, transformasi besar yang mendefinisikan abad ini tengah berlangsung dengan percepatan di seluruh dunia, dengan semakin banyak faktor ketidakstabilan, ketidakpastian, dan hal-hal yang sulit diprediksi sehingga SCO memikul tanggung jawab yang lebih besar lagi untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional.
"Dalam KTT ini, kita mengemban satu misi penting: membangun konsensus di antara semua pihak, menyalakan momentum kerja sama, dan menyusun cetak biru pembangunan. Fokus kita adalah bagaimana memperkuat kerja sama, mendorong pembangunan dan meningkatkan tata kelola global," ungkap Presiden Xi.
Ia pun meyakini dengan upaya kolektif semua pihak, SCO akan memainkan peran yang lebih besar lagi, meraih perkembangan lebih jauh, serta memberikan kontribusi yang lebih besar dalam memperkuat solidaritas dan kerja sama antarnegara anggota, menyatukan kekuatan "Global South".
"Seperti pepatah China yang mengatakan, 'Dalam perlombaan seratus perahu, mereka yang mendayung paling keras akan memimpin'. Mari kita junjung tinggi 'Semangat Shanghai' dan berangkat dari Tianjin menuju pelayaran baru yang penuh harapan ke arah masa depan yang lebih cerah," tambah Presiden Xi.
China menjabat sebagai presiden bergilir kerja sama Shanghai Cooperation Organisation (SCO) periode 2024-2025.
SCO beranggotakan China, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, dan Uzbekistan sebagai negara awal. Setelah itu, India serta Pakistan bergabung pada 2017, Iran pada 2023 dan Belarus pada 2024 sehingga total ada 10 negara anggota.
Selain memiliki 10 anggota tetap, SCO juga memiliki dua negara pemantau (observer) yaitu Mongolia dan Afghanistan. Masih ada juga 14 mitra dialog yaitu Sri Lanka, Turki, Kamboja, Azerbaijan, Nepal, Armenia, Mesir, Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Myanmar, Maladewa, dan Uni Emirat Arab.
Namun dalam KTT SCO 2025 di Tianjin, China juga mengundang pemimpin negara dan pemerintahan yang bukan anggota tetap, pemantau maupun mitra dialog yaitu dari Indonesia, Laos, Malaysia, Vietnam.
Recananya, Presiden Xi akan memimpin pertemuan "SCO Plus" yang akan dihadiri seluruh kepala negara dan pemerintahan, termasuk dari Indonesia, Laos, Malaysia, Vietnam.
Tema SCO tahun ini adalah "Tahun Pembangunan Berkelanjutan SCO". Dalam keketuaannya, China ingin agar SCO meneruskan serangkaian inisiatif dan kerja sama dalam Prakarsa Pembangunan Global yang diajukan oleh Presiden Xi Jinping yaitu pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, pembiayaan pembangunan, perubahan iklim dan pembangunan hijau, industrialisasi, ekonomi digital dan konektivitas.
Baca juga: Presiden China Xi Jinping sambut Menlu Sugiono dalam KTT SCO 2025
Baca juga: Perdagangan China dengan negara anggota SCO capai 512 miliar dolar AS
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.