ARTICLE AD BOX
Yerusalem/Istanbul (ANTARA) - Sebuah media Israel, Minggu (31/8) menyampaikan laporan bahwa kepala otoritas luar negeri Israel Gideon Saar telah memberitahu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengenai rencana Israel menganeksasi Tepi Barat.
Media berita Israel Walla, mengutip sumber yang mengetahui hal itu, mengatakan Saar memberitahu Rubio dalam pertemuan mereka di Washington, Rabu (27/8) tentang persiapan Israel menganeksasi wilayah pendudukan Tepi Barat dalam beberapa bulan mendatang.
Rencana tersebut telah mencapai konsensus di dalam pemerintahan otoritas Israel, namun ada ketidaksepakatan mengenai waktu pelaksanaannya.
Sumber itu mengatakan bahwa parlemen (Knesset) Israel telah membahas pencaplokan Tepi Barat dalam sidang sebelumnya.
Pada 20 Agustus, Israel menyetujui proyek permukiman besar dengan menyebutnya E1, yang berupaya membelah Tepi Barat menjadi dua wilayah, memisahkan kota utara Ramallah dan Nablus dari Betlehem dan Hebron di selatan serta mengisolasi Yerusalem Timur.
Menurut masyarakat internasional, termasuk PBB, permukiman Israel adalah ilegal di bawah hukum internasional, oleh karena itu PBB berulangkali memperingatkan bahwa perluasan permukiman terus menerus mengancam terwujudnya solusi dua negara, kunci untuk penyelesaian konflik Palestina-Israel.
Sejak dimulainya perang genosida Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023, setidaknya 1.016 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 7.000 lainnya terluka di Tepi Barat oleh pasukan Israel dan pemukim ilegal, menurut Kementerian Kesehatan.
Dalam sebuah pendapat hukum Juli lalu, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel atas wilayah Palestina ilegal dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Israel kepung wilayah Kota Tua kota Nablus, Tepi Barat
Baca juga: Lebih dari 20 negara kecam skema permukiman baru Israel di Tepi Barat
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.