ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Insiden antara pemilik kedai makan dan pembeli terjadi di Singapura. Pembeli yang merupakan turis ini enggan bayar tagihannya sebelum makan. Perilakunya pun bikin kesal si pemilik kedai.
Setiap pemilik usaha tempat makan punya aturan tersendiri yang sebaiknya diikuti para pembeli. Mereka menerapkan aturan itu dengan mempertimbangkan alur operasional yang bakal berjalan.
Namun tak sedikit pembeli yang bersikap seenaknya. Seolah tak menghargai aturan yang ada, mereka coba memaksakan kehendak. Alhasil keributan pun tak terhindarkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Mothership SG (17/9/2024), belum lama ini terjadi keributan antara pemilik kedai makan di Chinatown Complex Food Centre, Singapura dan pembeli yang merupakan turis asal China. Insiden ini terjadi pada 8 September 2024, lapor Shin Min Daily News.
Insiden antara pemilik kedai cai fan dan pembeli baru saja terjadi di Singapura. Ilustrasi Foto: Shin Min Daily News
Pemilik kedai cai fan atau nasi rames harga ekonomis bernama Yu itu menceritakan kronologinya. Awalnya sang pembeli memesan menu senilai SGD3.6 atau sekitar Rp 42 ribu.
Harusnya ia langsung membayar menu tersebut sesuai aturan kedai makan. Namun sang pembeli bersikeras baru mau bayar usai makan.
"Dia bilang di daerah asalnya, mereka bayar setelah makan. Dia juga menunjuk ke arah tas selempang miliknya dan mengatakan dia punya uang," kata Yu.
Akhirnya Yu membiarkan pembeli paruh baya itu makan di meja dekat kedainya. Setelah beberapa lama, pembeli itu rupanya kembali ke kedai. Ia minta tambahan nasi dan lauk.
Ketika Yu minta pembeli itu bayar dulu pesanan sebelumnya, pria itu menolak. "Saya belum pernah mengalami situasi seperti itu, jadi saya katakan kepadanya bahwa dia memengaruhi bisnis saya dan saya akan menelepon polisi," kata pemilik kedai itu.
Turis itu kabarnya mencoba meninggalkan kedai makan sekitar 5 menit setelahnya, tapi dihentikan oleh istri Yu. Tak lama kemudian, petugas polisi datang dan berbicara pada pria itu.
Polisi akhirnya menyambangi kedai makan tersebut untuk menengahi pemilik kedai makan dan pembeli. Ilustrasi Foto: Shin Min Daily News
Yu mengatakan polisi memberitahunya kalau turis itu baru tiba di Singapura pada pagi hari tersebut. Yu lantas diberi uang tunai SGD10 (Rp 118 ribu) untuk tagihan turis tersebut.
Ketika Yu ditanya apakah ia ingin terus melayani turis itu, ia menolaknya. Yu bergegas mengembalikan uang sisa tagihan turis tersebut. Sang turis kemudian dibawa pergi oleh polisi, lapor Yu.
(adr/odi)