Mpox Status Darurat Lagi, Bakal Picu Lockdown-Wajib Masker? Ini Kata WHO

2 weeks ago 22
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Kluge buka suara terkait kemungkinan penularan 'cacar monyet' Mpox berakhir seperti COVID-19. Menurutnya, kecil kemungkinan status darurat global Mpox memicu pandemi seperti wabah SARS-CoV-2.

Ada kekhawatiran di masyarakat apakah situasi darurat global mengharuskan pemakaian masker dan lockdown kembali diterapkan, khususnya pada sejumlah negara yang terdampak. Terkait hal ini, WHO mengungkap faktanya.

"Apakah kita akan melakukan karantina wilayah di wilayah WHO Eropa, apakah ini COVID-19 lainnya? Jawabannya jelas 'tidak'," kata Kluge, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (21/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kluge mengatakan risiko terhadap populasi umum rendah. Mpox menular melalui kontak fisik dekat, termasuk hubungan seksual, tetapi tidak seperti pandemi global sebelumnya yakni COVID-19 yang bisa menular melalui airborne.

"Otoritas kesehatan perlu waspada dan fleksibel jika ada klade baru yang lebih mudah menular atau yang mengubah rute penularannya, tetapi tidak ada rekomendasi bagi orang untuk memakai masker," kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic.

Jasarevic meminta masyarakat tidak perlu panik, mengingat Mpox masih didominasi oleh varian 'ringan' yakni klade 2b. Umumnya memicu lesi berisi nanah dan gejala seperti flu ringan, tidak mematikan.

Berbeda dengan varian klade 1b yang telah menyebabkan kekhawatiran global, pasalnya angka kematian relatif tinggi.

"Sekitar 100 kasus baru galur mpox klade 2 kini dilaporkan di wilayah Eropa setiap bulan," imbuh Kluge.

"Dua tahun lalu, kami mengendalikan mpox di Eropa berkat keterlibatan langsung dengan komunitas yang paling terdampak. Perubahan perilaku, tindakan kesehatan masyarakat yang tidak diskriminatif, dan vaksinasi mpox berkontribusi dalam mengendalikan wabah."


(naf/suc)

Read Entire Article