ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pertama kalinya peringatan upacara kemerdekaan Indonesia dilakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Kepala Satuan Tugas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN PUPR Danis Sumadilaga menceritakan persiapan pihaknya.
Danis mengatakan semua Direktorat Jenderal di Kementerian PUPR menjadi satu tim untuk percepat proses pembangunan di IKN. Dia hanya sebagai perantara untuk berkoordinasi dan pengendalian pembangunan ibu kota baru tersebut. Selain itu, semua kementerian/lembaga juga turut bekerja sama agar momentum bersejarah tersebut dapat dilaksanakan.
"Tentu saja, pada suatu saat upacara kemarin upacara 17-an di mana bukan hanya Kementerian PUPR, tapi juga Kementerian Sekretariat Negara, dan instansi yang lain itu bekerja sama untuk melaksanakan upacara tersebut dan setelah berhasil semuanya lega, bersyukur, terharu. Yang penting, tugas utama yaitu menyediakan prasarana infrastruktur dapat kita laksanakan, sehingga acara tersebut dapat berlangsung. Kala nggak ada infrastruktur kan, nggak mungkin bisa dilaksanakan. Nah istana siap, lapangan.upacara, air, listrik, akses jalan penginapan siap," kata Danis dilansir dari akun Youtube KemenPUPR, Senin (16/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun tantangan menjelang hari-H, yakni cuaca. Dia bilang menjelang upacara, curah hujan di IKN tinggi. Bahkan usai upacara pengibaran bendera pun IKN diguyur hujan lebat.
"Tantangan terakhir itu cuaca, kita agak khawatir mendung-mendung, sempet banjir, hujannya tinggi di awal-awal itu nah itu agak mengganggu lah. Bahkan saat upacara pagi selesia, sebelum upacara kedua kan sempet hujan juga. Penurunan bendera sore bisa terang," jelasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya bersama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta TNI Angkatan Udara mengatur agar curah hujan beralih ke daerah lain dengan teknologi modifikasi cuaca. Teknologi ini juga dipakai sepanjang pembangunan IKN.
"Kita sebetulnya bukan hanya upacara 17-an, pembangunan infrastruktur nggak mungkin dilakukan saat hujan deras, kita melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk mengatur agar curah hujan beralih ke tempat lain, kita bersama dengan BMKG dan TNI AU," terangnya.
(das/das)