Imbas Pemanasan Global, Warga Korea Kini Sukses Tanam Pisang

Jakarta -

Pisang tumbuh di cuaca tropis sehingga tidak mudah dibudidayakan di Korea Selatan. Namun, imbas pemanasan global yang bikin suhu makin hangat bikin petani di sana sekarang sukses menanam pisang.

Mengutip VOA News (11/8/2024), kisah sukses petani Korea Selatan menanam pisang dirasakan oleh Ma Myung-sun. Ia yang tadinya hanya berekspektasi rendah, kini bisa merasakan kegembiraan.

Ma Myung-sun menanam pisang di wilayah perkebunan masyarakat di Seoul. Tadinya ia harus menggunakan rumah kaca selama separuh tahun untuk melindungi pisang-pisang tersebut dari musim dingin ekstrem di Korea Selatan.

Namun, suhu yang lebih hangat akibat perubahan iklim dan efek pemanasan global telah mengubah keadaan. Hasilnya, pohon pisang ditumbuhi bunga dan buah.

Luas lahan tempat tanaman subtropis seperti pisang di Korea Selatan pun telah meningkat. Dari 295 hektar pada tahun 2021 menjadi 3.306 hektar pada tahun 2023.

Organisasi pertanian negara Korea Selatan, Administrasi Pembangunan Pedesaan, melaporkan bahwa terdapat 67 perkebunan pisang di wilayah selatan. Dan Ma merupakan salah satu dari sejumlah petani yang sedang bereksperimen dengan tanaman yang biasanya ditanam di iklim yang lebih hangat.

"Saya juga ingin mencoba menanam tanaman tropis lainnya. Jadi, seperti yang Anda lihat di sini, saya juga menanam pohon pepaya ini," kata Ma, sambil menunjuk ke tanaman pepaya kecil.

Ma membuka sebagian lahan pertanian keluarganya untuk orang-orang dari kota pada tahun 2006. Ia senang dengan keberhasilan kecilnya. Namun, ia khawatir tentang dampaknya terhadap iklim.

"Saya merasa krisis iklim telah menjadi sangat serius," kata Ma, yang telah menjadi petani selama 25 tahun.

Korea Selatan terletak di zona beriklim sedang dan memiliki empat musim. Namun, iklimnya tampaknya semakin hangat dan basah sepanjang tahun.

Badan Meteorologi Korea melaporkan bahwa sejak tahun 2012, suhu tahunan rata-rata terus meningkat. Suhu rata-rata tahun lalu sebesar 13,7 derajat Celsius. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak pencatatannya dimulai pada tahun 1973.

Curah hujan selama musim hujan tahun lalu juga meningkat. Jumlahnya 660,2 mm di seluruh negeri, hampir dua kali lipat dari angka rata-rata tahunan sebesar 356,7 mm.

Kim Kwang-soo adalah seorang profesor Pertanian dan Ilmu Hayati di Universitas Nasional Seoul. Kim mengatakan kondisi iklim Korea Selatan semakin mirip dengan daerah subtropis. Karenanya penting bagi petani untuk menemukan varietas tanaman yang tepat untuk ditanam pada iklim tersebut.

Untuk diketahui, buah-buahan tropis dan subtropis biasanya mahal di Korea Selatan. "Anak-anak saya suka pisang. Jadi, akan lebih baik jika kita memanen pisang di negara ini," kata Kim Ji-youn yang biasanya membeli pisang impor di sebuah supermarket di Seoul.

(adr/odi)