Di Sidang Harvey, Penambang Liar Ini Ngaku Raup Untung Rp 500 Juta Per Bulan

3 weeks ago 20
ARTICLE AD BOX
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!

Jakarta -

Jaksa menghadirkan Liu Asak selaku penambang liar timah dalam sidang lanjutan kasus kasus korupsi pengelolaan timah yang merugikan keuangan negara Rp 300 triliun. Liu mengaku meraup untung setengah miliar rupiah dari usaha menambang secara ilegal di IUP PT Timah Tbk.

"Kalau saya termasuk penambang liar. Maksudnya ya kalau memang lokasinya IUP PT Timah ya kita izin ke PT Timah," kata Liu di PN Tipikor Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024).

"Ya udah saya menggunakan bahasa saudara, penambang liar lah ya. Ketika melakukan penambangan liar itu gimana ceritanya?" tanya jaksa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya kita tambang rakyat, kita cek ada gantungannya kita bor," timpal Liu.

Liu hadir sebagai saksi. Dia bersaksi untuk terdakwa Harvey Moeis yang mewakili PT Refined Bangka Tin (RBT), Suparta selaku Direktur Utama PT RBT sejak tahun 2018, dan Reza Andriansyah selaku Direktur Pengembangan Usaha PT RBT.

Jaksa lalu mencecar Liu soal penjualan hasil timah dari penambangan liar. Liu menjelaskan timah tersebut juga dijual kembali ke PT Timah serta beberapa smelter swasta, termasuk PT RBT.

"Ya kalau kita kerja samanya, kalau masuk ke wilayah IUP PT Timah kita ngajuin bikin SPK (surat perintah kerja), setelah dikeluarkan setelah itu kita bawa mesin kita tambang. Hasil tambangnya kita jual ke PT Timah juga," kata Liu.

"Ada sebagian yang dijual selain ke PT Timah, ke smelter swasta?" tanya jaksa.

"Ada. Kita butuh duit, kita mau cepat, karena biayanya besar," timpal Liu.

Liu menjelaskan proses penambangan liar yang dilakukan pihaknya rata-rata mampu menghasilkan 100 kg timah tiap harinya. Dia mengaku jumlah itu masih relatif kecil.

"Satu bulan kisaran berapa? tanya jaksa.

"Tergantung kalau kecil ya kecil, kalau cuacanya bagus bisa mendukung ya kita satu hari adalah dua kantong, sekitar 100 kg," jawab Liu.

Dia mengatakan timah yang dihasilkannya dipatok Rp 150 ribu per 100 Kg. Tiap harinya Liu mampu meraup Rp 15 juta.

"Kalau di rupiah?" tanya jaksa.

"Kalau bahasanya harganya 150 ya 15 juta," jawab Liu.

"150 dikali Rp 15 juta?" tanya jaksa.

" Rp 150 ribu per kilo kali bisa 100 kg," jawab Liu

"150 juta? tanya jaksa.

"15 juta," timpal Liu.

"Per?" tanya jaksa.

"Hari," balas Liu.

Liu menyebut secara keseluruhan penghasilannya bisa mencapai Rp 500 juta tiap bulannya dari hasil penambangan liar timah.

"Banyak juga ya. Satu bulan berapa pendapatan," tanya jaksa.

"Setengah miliar," ujar Liu.

Berdasarkan surat dakwaan jaksa penuntut umum, kerugian keuangan negara akibat pengelolaan timah dalam kasus ini mencapai Rp 300 triliun. perhitungan itu didasarkan pada Laporan hasil audit penghitungan kerugian keuangan negara di kasus timah yang tertuang dalam Nomor: PE.04.03/S-522/D5/03/2024 tertanggal 28 Mei.

"Bahwa akibat perbuatan Terdakwa Suranto Wibowo bersama-sama Amir Syahbana, Rusbani alias Bani, Bambang Gatot Ariyono, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, Emil Ermindra, Alwin Albar, Tamron alias Aon, Achmad Albani, Hasan Tjhie, Kwan Yung alias Buyung, Suwito Gunawan alias Awi, m.b. Gunawan, Robert Indarto, Hendry Lie, Fandy lingga, Rosalina, Suparta, Reza Andriansyah dan Harvey Moeis sebagaimana diuraikan tersebut di atas telah mengakibatkan kerugian Keuangan negara sebesar Rp 300.003.263.938.131,14," ungkap jaksa saat membacakan dakwaan Harvey di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (24/8).

Kerugian negara yang dibeberkan jaksa meliputi kerugian negara atas kerja sama penyewaan alat hingga pembayaran bijih timah. Lalu, jaksa juga membeberkan kerugian negara yang mengakibatkan kerusakan lingkungan nilainya mencapai Rp 271 triliun berdasarkan hitungan ahli lingkungan hidup.

(ygs/taa)

Read Entire Article