Bos PPI Nilai Pertemuan Jokowi-SBY Simbol Dukung Prabowo 1.000%

2 hours ago 3
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno memberikan analisisnya terkait pertemuan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta. Menurutnya, pertemuan itu memberikan simbol politik dukungan penuh SBY dan Jokowi kepada pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.

"Saya kira memang di permukaan seakan-akan pertemuan SBY dan Jokowi itu hanya soal SBY memberikan informasi ke Jokowi yang akan ke Amerika terkait dirinya yang menjadi special advisor soal penanganan malaria di Indonesia," kata Adi kepada wartawan, Minggu (22/9/2024).

Adi menilai pertemuan dua tokoh politik itu menunjukkan kepada publik bahwa mereka sepakat untuk mendukung Prabowo-Gibran. SBY dan Jokowi juga dinilai ingin transisi pemerintahan berlangsung secara kondusif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kan publik melihat ada sesuatu yang jauh lebih prinsip, ada sesuatu yang dinilai ada kaitannya dengan politik yaitu tentang bagaimana SBY dan Jokowi itu bersepakat bahwa dalam proses transisi peralihan kekuasaan politik dari Jokowi ke Prabowo ini harus berlangsung kondusif dan kedua tokoh ini seperti memang 1.000% men-support Prabowo dan Gibran di 5 tahun yang akan datang," tutur Adi.

"Bahkan kalau tidak salah Jokowi juga bersepakat bahwa Jokowi dan SBY men-support penuh langkah-langkah politik Prabowo yang akan dilakukan setelah dilantik jadi Presiden," lanjutnya.

Direktur Paramater Politik Indonesia Adi PrayitnoDirektur Paramater Politik Indonesia Adi Prayitno. Foto: dok. detikcom

Adi menambahkan bahwa SBY dan Jokowi adalah elite kunci di Indonesia. Menurutnya, pertemuan itu menunjukkan bahwa kedua elite itu akan mendukung pemerintahan Prabowo sepenuh hati.

"Jadi saya justru melihat ini sebagai simbol politik, penegasan politik bahwa SBY dan Jokowi mendukung secara penuh Prabowo di masa yang akan datang termasuk sangat men-support bagaimana suasana kondusif satu bulan jelang pelantikan Prabowo sebagai presiden pengganti Jokowi, saya kira di situ konteksnya. Itu artinya SBY, Jokowi dan elite kunci di negara ini adalah mereka yang bisa dipastikan yang sepenuh hati mendukung Prabowo," kata Adi.

Lebih lanjut, Bos PPI itu menyinggung rencana pertemuan Prabowo dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, pertemuan SBY dan Jokowi tersirat pesan bahwa ingin mendahului momentum pertemuan Prabowo dan Megawati.

"Memberikan pesan juga bahwa kedua tokoh ini ingin mendahului bagaimana momentum politik yang mungkin akan tercipta jika Megawati dan Prabowo bertemu sebelum pelantikan, karena ada kesan bahwa kalau ada pertemuan Megawati dan Prabowo sebelum pelantikan, ya ini sebenarnya ingin mendinginkan suasana politik pasca Pilpres 2024, karena satu-satunya elite dan ketum partai yang belum bertemu Prabowo secara langsung adalah Megawati Soekarnoputri," jelasnya.

Read Entire Article