ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ada keajaiban dari buah nanas tak hanya kandungan vitamin C yang tinggi. Konon kulit buah nanas tahan suhu panas hingga kebal terbakar. Begini penjelasannya.
Buah-buahan selama ini diandalkan sebagai sumber vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Setiap jenis buah-buahan memiliki kandungannya masing-masing yang dapat disesuaikan dengan keperluan tubuh konsumennya.
Para ahli menyebut ada beberapa ciri dari buah-buahan dan sayuran yang dapat menggambarkan kandungan nutrisi di dalamnya. Seperti warna kuning yang berarti tinggi vitamin C, warna merah atau oranye yang tinggi beta karoten, serta masih banyak lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu pula dengan buah nanas yang diandalkan sebagai asupan vitamin C terbaik selain jeruk. Kandungan airnya yang tinggi juga memberikan rasa segar yang cocok jika disantap ketika cuaca panas.
Baca juga: Pembeli Kecewa Beli Seporsi Nasi Padang Ditagih Rp 200 Ribu di Singapura
Kulit nanas disebut tahan suhu panas hingga 1.000 derajat celcius tanpa terbakar. Foto: as
Tetapi melansir AS (23/6) nanas memiliki keajaiban lainnya yang datang dari struktur buahnya. Adalah bagian kulit nanas yang konon tahan dengan suhu tinggi hingga 1.000 derajat celcius serta tak mempan untuk dibakar.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengadu kekuatan kulit nanas dengan bola besi yang telah dibakar di dalam api. Hasilnya pada sentuhan beberapa detik awal memang bola api tersebut mengeluarkan asap dan ada bagian kulit nanas yang mendadak gosong.
Tetapi dalam 40 detik, bukannya kulit nanas menjadi bolong atau terbakar melainkan bola api tersebut yang padam. Selain para ahli, banyak pengguna media sosial yang juga penasaran dan ikut membuktikannya.
Ternyata alasan mengapa kulit nanas tak mempan terbakar memiliki kaitan dengan teori efek Leidenfrost. Teori ini diberikan untuk menyebut kondisi ketika lapisan uap kembali menjadi cairan ketika terkena permukaan bersuhu tinggi setidaknya 1.000 derajat celcius.
Dikatakan ahli ada teori efek Leidenfrost yang terjadi pada penelitian ini. Foto: as
Begitu pula dengan cara kerja kulit nanas yang memiliki kandungan air tinggi tepat di bagian bawah kulitnya. Teori ini secara mudah dapat terlihat pada wajan panas yang diteteskan air.
Tetesan air akan bergerak berlarian di atas wajan panas ketika suhunya sudah benar-benar mencapai titik didih. Bergeraknya tetesan air berasal dari kecepatan uap air yang sedemikian rupa sampai menciptakan ruang kecil antara air dan permukaan wajan.
Ternyata kulit nanas justru akan bisa terbakar jika bola apinya hanya memiliki suhu tidak lebih dari 150 derajat celcius. Alasannya suhu ini hanya berbeda sedikit dengan titik didih air sehingga uap yang ditimbulkan tidak akan cukup untuk membuat ruang antara bola api dan kulit nanas.
Sementara jika bola api yang disiapkan menyentuh suhu 1.000 derajat celcius maka kandungan air di dalam nanas akan mudah mendidih hingga beruap. Nantinya uap yang dihasilkan membuka ruang untuk memberi jarak antara bola api dan kulit nanas.
(dfl/odi)