ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Migrasi bisphenol A (BPA) ke makanan kerap dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan. Masih ada kekhawatiran bahwa kandungan BPA yang masuk ke dalam tubuh dapat memicu kanker hingga infertilitas.
Sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh ketika BPA masuk ke dalam tubuh? Spesialis gizi klinik dr Karin Wiradarma, M Gizi, SpGK menjelaskan bahwa sebenarnya tubuh memiliki kemampuan detoks untuk mengeluarkan BPA keluar dari dalam tubuh.
Ketika BPA masuk ke dalam tubuh, 90 persen di antaranya akan diproses oleh hati sehingga menjadi inaktif. Katika kandungan BPA sudah inaktif, maka itu tidak akan menimbulkan efek pada tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau misalnya BPA tadi inaktif, maka dia tidak menimbulkan efek tadi, misalnya seperti berefek ke hormon dan sebagainya," ucap dr Karin dalam acara detikcom Leaders Forum di Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2024).
Selain menjadi inaktif, 90 persen kandungan BPA yang tadinya diproses oleh hati akan dikeluarkan tubuh. BPA nantinya akan dikeluarkan melalui keringat, urine, hingga feses.
dr Karin menuturkan semakin dewasa umur seseorang, maka semakin baik kinerja organ hati untuk melakukan detoks BPA yang masuk. Kandungan BPA yang tersisa di tubuh nantinya masih berada jauh dalam batas aman.
dr Karin berkata bahwa batas migrasi BPA yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI tidak lebih dari 0,6 bpj (600 mikrogram/kg).
dr Karin mengatakan riset sejauh ini belum menguatkan kausalitas atau penyebab keterkaitan kanker dan juga BPA. Hingga saat ini penelitian yang dilakukan masih observasional dan baru dilakukan pada uji hewan.
"Kausalitas belum ada pada manusia karena penelitian belum dilakukan selama ini hanya pada hewan, uji coba penelitian, observasional, jadi dipantau saja," kata dr Karin.
"Oh ternyata ini yang pada kanker infertil, oh kandungan BPA-nya tinggi, cuma perlu dilihat dari faktor lainnya juga yang bisa menyebabkan kanker," tandasnya.
(avk/up)