ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Anggota Komisi I DPR F-Golkar, Dave Laksono, meminta wacana Angkatan Siber dipelajari lebih dalam. Sebab, menurutnya, sejumlah instansi sudah memiliki divisi yang menangani siber.
"Kita saat ini memiliki BSSN, terus juga ada di Kominfo, lalu ada di Divisi Siber di kepolisian, dan juga instansi lain seperti di BIN dan lain-lain, memiliki divisi-divisi tersebut. Bahkan tiap-tiap matra itu ada sibernya," kata Dave kepada wartawan, Sabtu (17/8/2024).
Menurut Dave, dampak pembentukan Angkatan Siber juga perlu dipelajari lebih dalam. Sementara serangan siber dari pihak luar kerap terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bilamana rencana pembentukan Angkatan Siber ini mau diciptakan, harus benar-benar dipelajari dari fungsi, kegunaan, dan dampaknya seperti apa," ujarnya.
"Apakah bisa mengamankan data-data pribadi kita, apakah bisa menghalangi segala macam serangan siber kita. Karena serang itu sering terjadi, kita sudah menjadi korban. Baik data pribadi kita atau pun jaringan kita, berulang kali serang dari pihak luar," sambungnya.
Oleh sebab itu, Dave menilai sebaiknya perlu ada penelaahan terlebih dahulu untuk Angkatan Siber. Dave menyinggung soal teknis pembentukan Angkatan Siber.
"Karena kan pasti berdampak kepada finansial juga kan, karena kan membentuk Angkatan baru pasti membutuhkan personel baru, operasional baru, apakah itu hanya menarik dari masing-masing institusi, belum lagi ada ego sektoral yang pasti akan menolak penarikan-penarikan tersebut," ucapnya.
"Jadi pembahasan ini harus dibuat secara panjang dan mendalam, dan dampak ini harus jelas, bukan hanya sekadar memiliki, tapi bisa memiliki dampak yang positif kepada kedaulatan Indonesia secara utuh," imbuhnya.
Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet), sebelumnya menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD. Bamsoet kembali mengangkat wacana pentingnya pembentukan matra keempat di TNI, yakni Angkatan Siber.
"Ketahanan keamanan siber di Indonesia juga masih perlu peningkatan. Ini terkait juga dengan kasus peretasan data nasional, yang mengisyaratkan urgensi ketersediaan lembaga pemerintah yang berfokus pada keamanan siber, termasuk peraturan hukum," ujar Bamsoet di gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (16/8).
Bamsoet lantas mendorong pembentukan Angkatan Siber sebagai matra keempat TNI. Menurutnya, matra itu dapat memperkuat tiga matra yang sudah ada di TNI, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
"Untuk itu, sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra ke-IV Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menghadirkan Angkatan Siber. Kehadirannya untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada," katanya.
(rfs/idh)