ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Berbagai perusahaan pemilik brand-brand besar asal Indonesia terus tumbuh dan berkembang. Tidak hanya sukses di Tanah Air, namun sejumlah perusahaan ini bahkan berhasil menjual produknya hingga tembus ke pasar Internasional.
Brand RI yang berhasil mendunia ini pun terbilang sangat beragam, mulai dari merek fesyen, produk makanan, hingga jaringan minimarket. Dirangkum detikcom, berikut sejumlah brand RI yang telah berhasil mendunia.
1. Kopiko
Merek permen kopi yang satu ini cukup terkenal di Negeri Gingseng Korea Selatan karena beberapa kali muncul di serial-serial drama Korea seperti Vincenzo, Mine, dan Hometown Cha-Cha-Cha. Tentunya, artis-artis dalam serial tersebut ikut mencicipi permen Kopiko dalam beberapa adegan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu permen kopi ini juga sempat menjadi perbincangan banyak orang lantaran ikut mengisi pertemuan antara Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan Elon Musk pada tahun 2022 lalu.
Setelah itu, perusahaan melahirkan merek-merek populer selain Kopiko, seperti Beng-beng, Astor, Choki-choki, hingga Torabika. Produk Mayora tak hanya dijual di Indonesia tetapi juga merambah 90 negara. Tiap kali meluncurkan produk baru, perusahaan selalu menyematkan slogan 'Satu Lagi dari Mayora'.
2. Indomie
Dikutip dalam laman resminya, Indomie diproduksi oleh Indofood yang merupakan pelopor mie instan Indonesia dan salah satu produsen mie instan terbesar di dunia. Indomie tersedia dengan beragam rasa.
Indomie tersedia di lebih dari 100 negara di seluruh dunia seperti Australia, Selandia Baru, AS, Kanada, di seluruh Asia, Afrika, Eropa, dan negara-negara Timur Tengah. Dengan kapasitas produksi tahunan 19 miliar bungkus, tak heran jika Indomie mendunia.
2.J.CO
J.CO merupakan merek donat yang kerap kali terlihat di pusat perbelanjaan. Banyak orang mengira produk ini berasal dari luar, namun ternyata salah.
J.CO berdiri di bawah Johnny Andrean Group. Gerai pertama J.CO dibuka pada Mei 2006 lalu. Kemudian tahun 2007 J.CO membuka gerai pertama di Malaysia. Pada 2008 di Singapura, 2012 di Filipina, 2016 di Hong Kong dan 2018 di Arab Saudi.
3. Terry Palmer
Terry Palmer merupakan salah satu merek handuk yang terkenal di Indonesia, diproduksi oleh PT Indah Jaya. Menariknya, Palmer merupakan singkatan dari Pal-Merah yang merupakan lokasi dari pabrik produk ini pertama kali berdiri.
Perusahaan ini berdiri pada 1962 dan memproduksi handuk untuk pasar lokal. Dikutip dari indahjayatextiles.com, Indah Jaya mulai mengekspor produk ke Eropa pada 1988. Lalu pada 1992, perusahaan membuka pabrik di Tangerang. Pada tahun yang sama Indah Jaya pun melakukan ekspor ke Jepang.
4. The Executive
Merek fesyen The Executive pasti sudah tak asing lagi di telinga banyak orang. Ternyata merek fesyen ini asli Indonesia. Dikutip dari laman resmi theexecutive.co.id, disebutkan pada 1984 perusahaan mengambil alih Executive 99 dan menjadi bagian Delamibrands group. Saat ini ada 60 toko dan lebih dari 100 counter di department store.
5. Tolak Angin
Siapa tak kenal Tolak Angin. Produk obat herbal cair dalam kemasan ini telah menjadi andalan bagi banyak orang untuk mengusir masuk angin dari generasi ke generasi. Produk ini telah mendunia. Produk ini telah diekspor ke beberapa negara seperti Filipina dan Arab Saudi.
Tolak Angin merupakan herbal terstandar untuk masuk angin yang mulai diformulasikan pada tahun 1930. Bahan-bahannya antara lain seperti jahe, daun mint, adas, kayu ules, daun cengkeh dan madu. Telah lulus uji pra klinik, terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan aman dikonsumsi dalam jangka panjang.
6. Silverqueen
Siapa yang tak mengenal Silverqueen. Merek cokelat ini ternyata bukan berasal dari luar negeri, yang mana pabrik produk ini berlokasi di Garut, Jawa Barat. Lahirnya Silverqueen bermula dari Ming Chee Chuang, pria berkebangsaan Burma keturunan China yang tinggal di Garut dan membeli perusahaan cokelat NV Ceres dari orang Belanda.
Pasarnya pun terus berkembang hingga saat ini dan telah mendunia. Dilansir dari situs resmi perusahaan, bisnisnya saat ini telah berkembang ke Singapura, dan menjalin hubungan perdagangan dengan beberapa negara seperti Filipina, dan Malaysia. Produknya termasuk SilverQueen juga telah dijual di lebih dari 10 negara lain termasuk Thailand, Brunei, India, Korea Selatan, dan Vietnam.
7. Buccheri
Buccheri merupakan merek alas kaki premium asal Indonesia yang sudah ada sejak 1980. Toko pertama produk ini berada di "Pasar Baroe". Dari akun Linkedin, disebutkan saat ini Buccheri sudah memiliki lebih dari 120 cabang yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia. Buccheri merupakan singkatan dari Budi, Ediansyah dan Hery yang merupakan saudara kandung yang berasal dari Makassar.
Pada tahun 2019 lalu, Buccheri berkesempatan untuk berkolaborasi dengan desainer ternama Indonesia, Jeny Tjahyawati di kancah internasional pada event Miami Modest Fashion Week, Modest Fashion Week pertama di Amerika Serikat yang diadakan di Intercontinental Miami pada 30 November 2019 hingga 2 Desember 2019 dengan tema "Welcome to The New Normal". Kesempatan tersebut tentunya sangat baik untuk menunjukkan kepada dunia bahwa industri fashion Indonesia berkembang dari tahun ke tahun.
8. Sritex
PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex merupakan produsen garmen dan tekstil yang produknya telah masuk ke kancah internasional. Perusahaan yang eksis selama lebih dari 5 dekade ini memproduksi Pakaian Dinas Lapangan (PDL) untuk negara-negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Berdasarkan catatan detikcom, perusahaan telah mengekspor PDL ke lebih dari 30 negara di dunia, beberapa di antaranya anggota NATO, khususnya di Eropa. Produk yang Sritex suplai ke negara-negara tersebut, kebanyakan dalam bentuk produk jadi, yakni PDL atau yang disebut dengan Battle Dress Uniform (BDU).
Aktivitas ekspornya ini telah dilakukan sejak 1990-an, pada saat itu Jerman merupakan negara tujuan ekspor pertama. Tidak hanya negara-negara anggota NATO, Torang menyebut Uni Emirat Arab (UEA) sebagai salah satu negara Timur Tengah yang menjadi mitra ekspornya. Sritex mulai memasok PDL ke UEA sekitar tahun 2000-an.
9. Alfamart
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk alias Alfamart merupakan salah satu perusahaan waralaba minimarket yang keberadaannya sudah cukup dikenal masyarakat. Hingga saat ini, jaringan minimarket yang satu ini sudah tersebar luas di seluruh penjuru Indonesia.
Tidak hanya berjaya di Tanah Air, diketahui bahwa jaringan minimarket yang satu ini juga sudah memiliki sejumlah gerai di luar negeri, yakni Filipina. Meski begitu, Alfamart tidak berpuas diri dan berencana untuk terus berekspansi di negara tersebut.
Melansir dari situs resmi perusahaan, Alfamart sudah meresmikan gerainya yang ke-2.000 di Filipina pada Juli 2024 kemarin. Gerai ini berlokasi di Ciudad De San Jose, Sta. Rosa, Laguna Filipina.
"Kami bangga sebagai ritel asli Indonesia, karena satu dekade kami hadir di sini, masyarakat Filipina merespon dengan baik. 2000 gerai adalah bukan sekedar jumlah namun bentuk kepercayaan dari masyarakat atas pelayanan yang kami berikan di sini," kata International Business and Technology Director Alfamart, Bambang Setyawan Djojo, yang turut hadir dalam peresmian toko.
Ia menambahkan, Alfamart mampu berkembang cukup pesat di Filipina karena kultur belanja masyarakatnya yang menjanjikan, potensi usaha yang terbuka luas, suplai produk yang terjamin hingga dukungan pemerintah setempat terhadap investasi usaha.
10. Es Teller 77
Selanjutnya waralaba asal RI yang berhasil mendunia adalah Es Teller 77. Diketahui bahwa waralaba yang satu ini sudah memiliki toko di Singapura dan Australia.
Melansir dari situs resmi perusahaan, Sebelum menjadi bisnis waralaba Es Teller 77 awalnya berdiri sebagai stan makanan sederhana di teras sebuah tempat perbelanjaan di Jakarta Pusat. Tempat makan ini awalnya dimiliki oleh Murniati Widjaja.
Lalu pada 1987, Sukyanto Nugroho yang merupakan menantu Murniati mulai merubah model bisnis Es Teller 77 sebagai waralaba. Sejak itu tempat makan ini kemudian membuka cabang pertamanya di Solo.
Sejak itu waralaba yang satu ini terus mengembangkan bisnisnya hingga pada 1998 mereka membuka toko pertamanya di Singapura. Setahun berlalu, pada 2000 waralaba ini kemudian membuka gerai pertamanya di Australia.
Hingga 2018 kemarin, waralaba Es Teler 77 yang dibawahi PT Top Food Indonesia sudah memiliki lebih dari 140 gerai yang tersebar di Indonesia dan manca negara.
(fdl/fdl)