ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Seorang penyandang disabilitas curhat diusir oleh toko roti. Alasan sepele di balik tindakannya membuat netizen geram. Akhirnya toko roti itu lakukan hal ini.
Keterbatasan fisik tidak seharusnya membuat seseorang dikucilkan dari lingkungan sekitarnya. Pengguna kursi roda atau alat bantu lainnya juga boleh mendatangi fasilitas umum.
Termasuk datang ke salah satu toko untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sayangnya diskriminasi atas penyandang disabilitas masih saja terjadi pada beberapa oknum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang dialami oleh penyandang disabilitas ini hingga kisahnya viral. Kelalaian tersebut mendorong toko roti yang terkait melakukan hal ini.
Baca juga: Kacau! Restoran Ini Terima Pesanan BBQ Rp 18,5 Juta dan Pembeli Tak Muncul
Seorang wanita penyandang disabilitas bercerita dirinya diusir dari toko roti. Foto: World of Buzz
Berawal dari unggahan pengguna Facebook bernama Muhammad Harris Nasril, World of Buzz (19/8) melaporkan kekisruhan yang terjadi di antara netizen. Seorang perempuan bernama Elmiza Ghani mengaku mengalami pengusiran ketika hendak membeli roti di sebuah toko.
Ia yang merupakan penyandang disabilitas saat itu datang dengan menggunakan kursi roda. Dirinya berhasil masuk ke toko dan telah memilih beberapa roti yang hendak dibeli hanya tinggal membayarnya.
Tetapi ada salah satu pekerja toko yang tiba-tiba menyambanginya. Ia dipaksa keluar dengan cara yang tidak sopan dan terkesan seperti mengusir.
"...Saya diminta keluar walaupun saya sudah pegang roti dan mau membeli. Dia menunjuk logo di depan pintu yang maksudnya hanya memperbolehkan kereta bayi untuk masuk dan tidak ada gambar kursi roda di sana. Dia bilang takut kedainya kotor. Ini pertama kali saya merasakan seperti ini," curhat wanita tersebut pada Facebooknya.
Meluruskan keributan atas tokonya, pemilik Syu Bakers angkat suara. Foto: World of Buzz
Pada unggahan tersebut tampak netizen yang emosi melihat alasan toko roti itu. Jika alasannya takut ada kotoran yang menempel pada kursi roda, hal tersebut juga dapat terjadi pada sepatu pelanggan lain.
Menanggapi keributan yang terjadi pada tokonya, kedai bernama Syu Bakers angkat suara. Mereka mencoba meluruskan kejadian yang sebenarnya dengan unggahan dari salah satu pelanggannya itu.
"Assalamualaikum dan salam untuk semuanya. Saya, selaku pemilik Syu Bakers, ingin meminta maaf untuk apa yang terjadi pada pelanggan disabilitas kami yang tidak diperbolehkan masuk ke dalam toko. Tetapi itu memang benar peraturan kami, bahkan sandal dan sepatu juga dilarang masuk," kata pemilik toko roti.
Pemiliknya berkelit ia tidak ingin memberikan maksud yang kasar karena orang tuanya juga pengguna kursi roda. Tetapi netizen tetap merasa heran jika sebuah toko sampai melarang sandal dan sepatu masuk seperti peraturan di masjid atau tempat ibadah lain.
(dfl/odi)