ARTICLE AD BOX
Kuala Lumpur -
Trotoar di Kuala Lumpur amblas dan makan korban seorang turis. Tragedi itu dikaitkan dengan ramalan keamanan ibu kota Malaysia itu pada 2015.
Dikutip dari The Online Citizen pada Selasa (27/8/2024), meskipun upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) terus dilakukan, turis yang menjadi korban trotoar amblas, Vijayalaksmi, belum ditemukan. Tim penyelamat memulai operasi pembilasan bertahap di pabrik pembuangan limbah Indah Water Konsortium (IWK) di Pantai Dalam.
Wali Kota Kuala Lumpur Datuk Seri Maimunah Mohd Sharif mengumumkan bahwa operasi pembilasan, yang bertujuan untuk membersihkan penyumbatan di sistem pembuangan limbah, dimulai pada 25 Agustus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak seperti metode bertekanan tinggi, pendekatan ini melibatkan pemblokiran aliran air sementara untuk membangun tekanan secara alami, yang kemudian dilepaskan untuk membuang puing-puing.
Pencarian difokuskan pada lubang got di dekat Bank Pertanian dan bundaran Kinabalu, tempat aliran air yang lambat diamati, yang menunjukkan adanya potensi penyumbatan.
Maimunah menanggapi kekhawatiran tentang keamanan kota setelah insiden lubang pembuangan tersebut.
Dia menanggapi unggahan Facebook tahun 2015 yang diunggah oleh seorang aktivis lingkungan, yang mengklaim bahwa Kuala Lumpur adalah tempat paling tidak aman di Malaysia karena potensi adanya "lubang pembuangan raksasa".
Postingan tersebut menduga bahwa 40% hingga 60% fondasi Kuala Lumpur terdiri dari batu kapur. Sementara pembangunan dan sistem drainase yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko tersebut.
Maimunah membantah klaim tersebut, dengan menyatakan bahwa Kuala Lumpur telah dikembangkan dalam jangka waktu yang lama dan tetap aman untuk dihuni kecuali jika dibuktikan sebaliknya oleh studi menyeluruh.
Ia menyebutkan bahwa satuan tugas, termasuk Departemen Geologi dan Departemen Pekerjaan Umum (JKR), telah dibentuk untuk menyelidiki masalah tersebut lebih lanjut.
Wakil direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kuala Lumpur Rozihan Anwar Mamat meyakinkan bahwa pencarian akan terus berlanjut meskipun ada tantangan.
Asisten Komisaris Polisi Dang Wangi Sulizme Affendy Sulaiman mengonfirmasi bahwa operasi akan terus berlanjut tanpa batas waktu, terlepas dari hasil pembersihan, hingga Vijayalaksmi ditemukan.
Vijayalaksmi, seorang turis asal India, jatuh ke dalam lubang pembuangan sedalam delapan meter pada Jumat (23/8) pagi, saat berjalan ke kuil terdekat untuk sarapan.
Dia sedang berlibur selama dua bulan di Malaysia bersama keluarganya dan berencana kembali ke rumah.
(bnl/fem)