Tega, Maskapai Telantarkan Pelancong 14 Tahun dan Disuruh Nunggu Seminggu

2 weeks ago 20
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Anak laki-laki berusia 14 tahun menuai iba karena terdampar gagal terbang sejauh ribuan kilometer dari rumahnya. Selain itu, ia disuruh menunggu penerbangan selanjutnya yang paling cepat seminggu setelahnya.

Melansir Stuff.co.nz, Sabtu (24/8/2024), anak laki asal Islandia itu tengah mengikuti perkemahan olahraga ke Italia bersama sekelompok remaja lainnya dan seorang dewasa. Namun, saat ia tiba di Roma, Italia, ia diberitahu bahwa ada masalah dengan tiket pesawat Wizz Air yang ia punyai.

Lantas ia harus merogoh kocek lagi untuk mendapatkan tiket baru dan ia hanya dibantu oleh ibunya, Arna Aspar Herdísardóttir yang berada di rumahnya, Islandia. Walaupun telah dibantu, sayangnya sang anak tetap tidak mendapatkan tempat duduk di pesawat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada gerbang keberangkatan, terlihat remaja itu tidak dapat naik ke pesawat karena pesawat telah penuh. Itu membuatnya khawatir dan ketakutan.

"Dia sangat, sangat ketakutan, saya pikir. Saya pikir itu terasa sangat, sangat mengerikan dan menakutkan baginya," kata Herdísardóttir kepada The Mirror.

Adapun orang dewasa yang bepergian dengan kelompok tersebut pun ditawarkan untuk bertukar kursi dengannya, tetapi mereka tidak bisa karena harus menjaga anak-anak yang lain. Sementara Herdísardóttir mengatakan bahwa pihak maskapai mengetahui usia anak tersebut, tetapi tidak melakukan apa pun.

Ia mengatakan bahwa anaknya bisa mendapatkan penerbangan berikutnya yang tersedia dalam waktu minggu lagi.

"Mereka hanya menawarkan kompensasi sebesar 250 Euro atau sekitar Rp 4,3 juta dan mengatur akomodasi untuknya di Roma selama seminggu hingga penerbangan berikutnya ke Islandia. Mereka pikir itu hanyalah hal biasa untuk anak berusia 14 tahun," katanya kepada media Islandia.

Untungnya, ada pasangan lain yang juga diturunkan dari penerbangan tersebut dan merawat remaja itu di bandara. Sementara Herdísardóttir juga memesan penerbangan yang sangat mahal untuk anaknya dengan maskapai Icelandair yang diyakini seharga 300 ribu ISK atau sekitar Rp 34 juta.

Akhirnya sang anak pun bisa kembali melakukan perjalanan pulang bersama pasangan yang dikeluarkan tersebut. Walaupun mereka juga dikabarkan mesti mengurus tabungannya demi memesan tiket penerbangan lain.

"Saya tidak mengerti bagaimana hal ini bisa begitu kacau," kata salah satu dari pasangan itu, Telma Rós Jónsdóttir kepada mbl.is.
Sementara itu, juru bicara Wizz Air telah meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Kebijakan kami mengizinkan anak-anak berusia 14 tahun ke atas untuk bepergian tanpa pendamping dan informasi ini dapat ditemukan di situs web Wizz Air. Kami ingin meminta maaf kepada penumpang yang terkena dampak atas ketidaknyamanan ini dan kami sedang meninjau situasi ini secara internal," ujar juru bicara maskapai.


(wkn/fem)

Read Entire Article