Rektor UII Ajak Seratusan Dosen Aksi 'Jogja Memanggil': RI Milik Bersama

2 weeks ago 18
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Yogyakarta -

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid bergabung dalam aksi 'Jogja Memanggil' di Nol Kilometer Kota Jogja siang ini. Seratusan dosennya juga diminta turun dalam aksi ini.

"Kalau jumlah pasti tidak bisa kami hitung, tapi kalau seratusan tampaknya ada, semua dosen muda kita ajak ke sini karena hari ini sebetulnya ada jadwal sesi sekolah kepemimpinan dan ini adalah bagian kurikulum sekolah kepemimpinan, untuk dosen baru," jelas Fathul usai aksi, dilansir detikJogja, Kamis (22/8/2024).

Fahrul mengatakan aksi ini merupakan kesadaran kolektif serta kegelisahan bersama yang akhirnya bisa menggerakkan. Suara dari Jogja ini diharapkannya turut bisa mengingatkan pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyelenggara negara yang tampaknya dalam beberapa bulan terakhir dan kombinasinya dari beberapa waktu yang lalu itu sudah agak kelewatan sehingga kita berharap dengan suara yang semakin lantang di banyak pojok Indonesia akan didengar," paparnya.

Situasi politik sekarang ini menurut Fathul demokrasi yang cenderung prosedural tidak substantif lagi. Terlihat demokratis tetapi senyatanya tidak demikian pada praktiknya.

"Betul berdasarkan regulasi, betul tidak ada hukum yang dilanggar, tetapi ada pesan-pesan sponsor yang itu disusupkan lewat jalur-jalur legal dan akhirnya demokrasi hanya menjadi sebatas retorika," ungkapnya.

"Kedua maraknya politik dinasti yang kita menjadi saksi di banyak tempat tentu saja ini tidak boleh, karena apa karena Indonesia ini milik bersama dan semua warga negara juga berhak untuk berkontestasi dan seharusnya ekosistem politik yang dibangun adalah ekosistem yang sehat," sambungnya.

Baca selengkapnya di sini

(idh/imk)

Read Entire Article