ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) buka suara soal kabar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan siap berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). PBNU berniat membeli lahan seluas 100 hektare.
Menurut Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja, PBNU bisa memilih lahan yang mau digunakan di IKN.
"Nanti disesuaikan, atau mix-used, kan, bisa juga. Dia bisa milih di mana nanti kalau memang sesuai ada beberapa opsi nanti bisa pilih (lahannya)," kata Endra di Kantor Kementerian PUPR Kamis (22/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Endra menjelaskan bahwa pemerintah memiliki rencana detail tata ruang di IKN, rencana tersebut kemudian diturunkan menjadi urban design guidelines (UDG). UDG berfungsi menjadi peta jalan sekaligus acuan bagi seluruh investor yang ingin menanamkan modal di ibu kota baru.
Oleh sebab itu, ia menjelaskan rencana PBNU yang hendak membangun fasilitas organisasi, pendidikan, sampai kesehatan bisa terakomodir di IKN. Tapi, PBNU harus mengikuti UDG tersebut.
"Nah, di situ (UDG) sudah dijelaskan fungsi-fungsi tata ruangnya, fungs2i dalam kawasan itu. Semisal PBNU perlu apa, sarana pendidikan, olahraga, sudah apa, tinggal liat rencana tata ruangnya adanya di mana. Kan kita harus melihat utuh konteksnya," jelasnya.
Sementara soal luasan 100 hektare lahan yang bakal dibeli PBNU, Endra mengatakan bahwa ada 56 ribu hektare lahan yang tersedia untuk dipergunakan oleh investor di IKN.
"Artinya kalau dari ketersediaan tanahnya ada," imbuhnya.
Sebelumnya berdasarkan catatan detikcom, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, mengatakan pihaknya bakal ikut berinvestasi membangun IKN. Pihaknya berencana mengumpulkan modal Rp 2-3 triliun untuk merealisasikan hal tersebut.
"Yang kami punya sekarang adalah gagasan konsolidasi kapital untuk itu gimana caranya. Nilainya masih akan dihitung, mungkin butuh barang Rp 2-3 triliun," beber Yahya usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).
Selain itu, Yahya menyampaikan kepada Jokowi bahwa NU berniat untuk membeli lahan seluas 100 hektare di IKN. Dia mengatakan pihaknya meminta restu Jokowi untuk melakukan hal tersebut.
"Kami sampaikan ke Presiden bahwa kami ingin juga ikut investasi di iKN, nanti Insyaallah kami akan beli tanah di iKN mudah-mudahan bisa 100 hektare," jelas dia.
(kil/kil)