ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Susu ikan menjadi hangat diperbincangkan lantaran dinilai menjadi alternatif susu sapi pada program makan bergizi gratis. Harga antara kedua susu hewani tersebut pun menjadi sorotan.
Founder perusahaan yang memproduksi susu ikan, Berikan Protein Yogie Ary mengatakan tidak bisa membandingkan dengan setara harga antara susu sapi biasa dengan susu ikan. Menurutnya, teknologi yang digunakan dalam proses produksi kedua susu hewani tersebut berbeda.
Susu ikan menggunakan teknologi hidrolisat sehingga dapat diformulasikan bebas laktosa. Sementara, susu sapi ada yang menggunakan teknologi hidrolisat, ada juga yang tidak sehingga harganya pun berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak apple to apple sama susu sapi Itu gak bisa juga ya pertama teknologinya berbeda. Kalau misalnya susu sapi yang biasa dengan susu sapi yang pakai teknologi hidrolisat Itu harganya berbeda. Jadi gak bisa kita apple to apple membandingkan," kata Yogie saat ditemui di Pabrik HPI Berikan Protein, Indramayu, Rabu (18/9/2024).
Apabila ingin seimbang membandingkannya, Yogie menyebut bisa menggunakan susu sapi yang menggunakan teknologi hidrolisat. Susu sapi yang menggunakan teknologi hidrolisat ini diperuntukkan bagi penderita intoleransi laktosa.
Dia pun mengklaim apabila susu ikan jauh lebih murah dibandingkan dengan susu sapi yang menggunakan teknologi hidrolisat.
"Jadi ada juga susu sapi menggunakan teknologi hidrolisat untuk yang laktosa intolerans. Nah kalau itu dibandingkan ke sana jelas susu ikan jauh lebih murah dibandingkan dengan susu sapi dengan teknologi yang sama. (Jadi) apple to apple," jelasnya.
Yogie menyebut produk susu ikan dengan merek 'Surikan' telah dijual di e-commerce. Saat detikcom mengunjungi akun e-commerce miliknya, susu ikan dijual dengan varian dua rasa, yakni stroberi dan cokelat. Untuk kemasan 350 gr, harganya dibanderol Rp 129.000. Menurutnya, harga susu ikan masih dapat bersaing dengan harga kompetitif dengan susu sapi.
"Tapi kalau kita bicara mengenai program nih program misalnya susu dalam kemasan itu kita bisa bersaing harga kompetitif dengan susu sapi. Jadi untuk harganya berapa nggak bisa saya sebutkan disini, tapi untuk bisa bersaing harga sangat memungkinkan," terangnya.
(das/das)