ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Petrokimia Gresik bersama PT Djarum melakukan Panen Raya Program Makmur di Desa Telawah, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, baru-baru ini. Kegiatan ini menjadi bentuk keberhasilan Program Makmur dalam meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani tembakau di Grobogan.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan peningkatan produktivitas dan kualitas tembakau melalui Program Makmur mencapai 100 Kg/Ha berat kering dan rendemen sebesar 1-2 persen dibandingkan musim tanam sebelumnya.
"Dengan hasil panen yang semakin melimpah dan rendemen yang juga semakin bagus, pendapatan petani juga meningkat. Dengan demikian dapat meningkatkan kesejahteraan bagi petani tembakau di Grobogan," ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Rabu (11/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan kerja sama Program Makmur dengan PT Djarum merupakan tahun kedua. Sebelumnya, kerja sama tahun pertama dilakukan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Keberhasilan dan kebermanfaatan dari kerja sama ini kemudian diperluas untuk petani binaan PT Djarum di Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk di Grobogan.
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi tembakau Indonesia pada 2023 mencapai 238,8 ribu ton, naik 7,62 persen dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Adapun Jawa Tengah menjadi penyumbang terbesar ketiga dengan produksi mencapai 52,7 ribu ton.
"Harapannya, petani di Jawa Tengah bisa menduplikasi budidaya yang telah kami terapkan di Grobogan. Selain meningkatkan kesejahteraan petani, kontribusi Jawa Tengah sebagai penghasil tembakau nasional juga dapat ditingkatkan," papar Dwi.
Dwi menjelaskan Program Makmur merupakan inisiatif dari Menteri BUMN, Erick Thohir untuk menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan, dari hulu hingga hilir. Program ini dimulai sebagai bagian dari transformasi Kementerian BUMN Republik Indonesia, yang dilaksanakan oleh Pupuk Indonesia Grup bersama tujuh BUMN lainnya, termasuk Petrokimia Gresik. Program Makmur berfokus pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani, termasuk berbagai aspek pertanian, baik on farm maupun off farm.
Program Makmur juga menciptakan ekosistem pendukung yang melibatkan banyak stakeholder. Beberapa di antaranya, lembaga perbankan untuk pembiayaan, lembaga asuransi untuk perlindungan risiko, hingga offtaker yang menjamin pasar bagi hasil pertanian.
Dwi menjelaskan dalam kerja sama ini, Petrokimia Gresik berperan memberikan jaminan penyediaan pupuk nonsubsidi kepada petani tembakau binaan PT Djarum. Petrokimia Gresik juga melakukan kegiatan sosialisasi pemupukan berimbang, kawalan budidaya, pengendalian hama dan penyakit serta uji tanah oleh petugas Mobil Uji Tanah dan Agroman Petrokimia Gresik. Adapun pemupukan berimbang yang direkomendasikan pada Program Makmur di Grobogan ini yaitu pupuk ZA sebanyak 400 Kg/Ha, SP-36 200 Kg/Ha, dan ZK 200 Kg/Ha.
"Petani dalam budidaya ini memperoleh rekomendasi pemupukan berimbang, sehingga lebih presisi, efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan tanaman. Hasilnya pun semakin optimal untuk pendapatan yang lebih baik. Melalui program ini, kami tidak hanya memberikan solusi untuk permasalahan pertanian saat ini, tetapi juga mempersiapkan sektor pertanian Indonesia untuk masa depan yang lebih cerah," ungkapnya.
Hadirnya Program Makmur mendapat sambutan positif dari para petani. Salah satu petani di Grobogan, Khumaidi berterima kasih atas program yang memberikan solusi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani. Menurutnya, rekomendasi pemupukan yang diberikan Petrokimia Gresik juga mampu meningkatkan kualitas dan bobot daun yang dipanen.
"Pupuk yang kami gunakan memang menggunakan pupuk nonsubsidi yang harganya lebih mahal, tapi dengan hasil panen yang lebih melimpah dan kualitas daun yang lebih bagus maka pendapatan yang kami dapatkan juga lebih besar," pungkasnya.
(akd/ega)