ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, dirinya akan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan smelter bauksit di Kalimantan dalam waktu dekat. Smelter itu dibangun oleh PT Borneo Alumina Indonesia.
"Saya mendampingi Bapak Presiden Jokowi ke Pontianak untuk meresmikan salah satu smelter bauksit, Borneo Alumina Indonesia itu punya BUMN kalau nggak salah kolaborasi, Inalum dengan Antam," kata Bahlil di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Dia mengatakan, pihaknya bertahap akan melakukan perbaikan. Bahlil juga tengah menyusun strategi untuk perusahaan yang belum membangun smelter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti kita kaji, kita akan membuat strategi agar bisa realisasinya dengan baik," ujarnya.
Smelter yang dibangun Borneo Alumina Indonesia tak lain adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang berada di Mempawah, Kalimantan Barat. Borneo Alumina refinery dibentuk oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Jokowi juga pernah mengecek proyek ini pada Maret 2024 lalu. Kala itu, Jokowi mengatakan, salah satu wilayah yang menyimpan bijih bauksit adalah Kalimantan Barat.
"Nah di sini yang bauksit karena bijih bauksit yang paling banyak itu memang berada di Provinsi Kalimantan Barat," kata Jokowi saat meninjau proyek SGAR di Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (20/3).
SGAR ini sendiri mengolah bauksit menjadi alumina. Jokowi mengatakan, SGAR ini mesti dibangun karena kebutuhan Indonesia sangat besar. Sementara, separuh kebutuhan alumina masih impor. Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, alumina hasil olahan SGAR akan diolah lagi menjadi aluminium. Dengan demikian, Indonesia tidak impor lagi.
"Kenapa ini harus dibangun karena kebutuhan kita gede dan separuh dari kebutuhan itu kita masih impor. Kalau smelter grade alumina refinery ini jadi, dari sini akan dibawa ke Kuala Tanjung di sana ada industri aluminium, kerjain di sana, selesai jadi aluminium. Sehingga kita tidak impor lagi," terang Jokowi.
Saat itu, Jokowi menyebut, proyek ini akan rampung pada Juni. Kemudian, beroperasi dengan kapasitas penuh pada awal tahun depan.
"Saya kira ini akan banyak menjadi substitusi impor sehingga devisa kita tidak keluar bisa menyimpan devisa lebih banyak lagi," terang Jokowi.
Dalam keterangan tertulis Inalum sebelumnya dijelaskan, SGAR Mempawah merupakan bagian dari aksi korporasi Inalum dalam menciptakan ekosistem industri aluminum yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Proyek SGAR merupakan akan menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit (Kalimantan Barat) dengan pabrik peleburan aluminium (Inalum). Jika sudah beroperasi, diperhitungkan bisa memproduksi 1 juta ton alumina per tahun (bahan baku 3,3 juta ton bauksit per tahun).
Proyek yang terbagi ke dalam fase I dan II itu menelan nilai investasi sekitar US$ 1,7 miliar. Rencananya, masing-masing proyek bakal meningkatkan kapasitas produksi alumina perseroan ke level 1 juta ton setiap tahunnya, dengan estimasi bahan baku bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun.
(acd/hns)