PDIP soal Rencana Dewan Pertimbangan Agung: Bukan Sekadar Tempatkan Orang

1 month ago 27
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi rencana perubahan nama Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjadi Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Hasto menilai DPA bukan hanya sekadar nama.

"Ketika menggunakan nama Dewan Pertimbangan Agung, itu seluruh memori kolektif kita terhadap lembaga tersebut harus dilakukan melalui amandemen konstitusi, karena DPA bukan hanya sekadar menempatkan orang per orang tertentu, tapi ini mengandung fungsi untuk memberikan pertimbangan kepada presiden," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2024).

"Apalagi sifatnya yang agung, sehingga ada implikasi pada tata pemerintahan negara ketika hal tersebut harus menggunakan nama seperti itu," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto mengatakan seharusnya kritik-kritik ini dapat didengar oleh penyusun UU. Dia mewanti-wanti untuk tidak terjadi fenomena autocratic legalism.

Lebih lanjut, Hasto menanggapi kabar bahwa Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi salah satu anggota DPA. Hasto mengatakan saat ini Megawati masih berfokus terhadap tugas-tugasnya.

"Namanya kan DPA, bukan presidential club. Jadi people club ya itu jauh lebih baik, jadi nggak ada itu ya. Jadi Bu Mega fokus pada tugas beliau ya, telah dipercaya oleh Presiden selaku Ketua Dewan Pengarah BPIP, Ketua Dewan Pengarah BRIN, itu tugas yang tidak ringan," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, DPR telah menyepakati revisi UU tentang Perubahan atas UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Wantimpres menjadi usul inisiatif DPR. Dalam rencana revisi UU itu, nama Wantimpres diusulkan diubah menjadi Dewan Pertimbangan Agung atau DPA.

Selain itu, terdapat sejumlah usulan perubahan, salah satunya adalah jumlah anggota DPA bakal mengikuti kebutuhan presiden.

(amw/zap)

Read Entire Article