Pasokan Gas RI Bakal Berlimpah, Siapa yang Mau Beli?

3 weeks ago 24
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Pemerintah memiliki target produksi 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) di 2030. Untuk mengejar target tersebut, pencarian sumber-sumber gas terus dilakukan dan telah membuah hasil.

Target gas yang besar itu kemudian menimbulkan pertanyaan, terutama terkait dengan pembeli atau konsumennya.

Terkait hal tersebut, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengakui, saat menetapkan target 12 bscfd banyak yang mempertanyakan pembelinya. Namun, kebijakan pemerintah mendorong hilirisasi membuat kebutuhan gas meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu waktu kita menetapkan target 12 bcf banyak yang menanyakan siapa yang membeli? Nah sekarang begitu mulai berbagai kebijakan pemerintah untuk hilirisasi mulai banyak industri-industri di dalam negeri, kemudian juga kebutuhan listrik juga meningkat sehingga sekarang berkembang," kata Dwi di JCC Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Dia melanjutkan, dari sisi gas balance, pihaknya melihat tidak akan negatif di 2030. Terlebih, adanya penemuan-penemuan baru berukuran raksasa.

"Karena kita tahu bahwa Eni sendiri di Indonesia ada 5 proyek sekarang itu pengembangan eksisting maupun 2-3 proyek pengembangan baru termasuk yang salah satunya Geng North," ungkapnya.

"Yang lain-lain dari 2026 akan onstream dan sebagainya, kemudian Geng North yang Eni itu insyaallah onstream di 2027 nanti akan diikuti 2028 Andaman oleh Mubadala, kemudian diikuti akhir 2029 itu Abadi Masela jadi dengan penambahan yang cukup signifikan untuk gas kita," tambahnya.

Bicara wilayah, terang Dwi tergantung dengan infrastruktur. Dia menerangkan, pihaknya telah cukup lama memberikan sinyal jika Jawa Timur akan kelebihan gas dan Jawa Barat mengalami kekurangan (shortage).

Oleh karena itu, pasokan gas di Jawa Barat dipasok dari Sumatera bagian tengah dan Sumatera bagian selatan untuk mengalir ke Jawa Barat. Lalu, ada receiving terminal di utara Jakarta sehingga kelebihan gas di Jawa Timur bisa dialirkan ke Jawa Barat.

Dia melanjutkan, saat ini juga dibangun pipa gas Cirebon-Semarang. Dengan adanya pipa ini diharapkan akan mengatasi kelebihan gas di Jawa Timur.

"Jadi 2026 kalau sekarang itu ada kelebihan 150 juta cubic feet per hari di potensi di Jawa Timur itu bisa dialirkan nanti namun demikian tetap Jawa Barat nanti akan masih butuhkan supply dari Sumatera dan itu masih bisa kita atur nantinya, apakah ekspor kita ke Singapura kita harus adjust untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tapi dari sisi gas balance secara garis besar kita masih kelebihan," terangnya.

(acd/rrd)

Read Entire Article