ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Papan nama 'Golkar DPD DKI Jakarta' di Kantor Golkar DKI dirusak. Perusakan ini dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK).
Dari tangkapan layar yang beredar, tampak sejumlah orang yang menaiki sepeda motor berada di depan kantor Golkar DKI. Papan nama 'Golkar' sudah tampak rubuh. Sementara papan 'DPD DKI Jakarta' masih tegak berdiri.
Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar, membenarkan perusakan tersebut. Zaki memastikan perusakan terjadi pada papan nama saja, sementara kantor Golkar DKI aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya benar (perusakan). Tadi siang. Sekarang sudah dirapikan kembali. Hanya pagar nama saja (yang dirusak)," ujar Ahmed Zaki kepada wartawan, Kamis (22/8/2024).
Zaki turut memberikan sejumlah foto kepada detikcom. Jika pada tangkapan layar yang beredar hanya papan 'Golkar' saja yang rubuh, kini berdasarkan foto yang diberikan Zaki, papan 'DPD DKI Jakarta' terlihat hancur.
Foto: Papan nama di Kantor Golkar DKI dirusak orang tak dikenal (tangkapan layar)
"Saya belum dapat info yang jelas berapa orangnya (pelaku perusakan). Polisi sudah olah TKP, nanti lihat hasilnya saja," sambungnya.
Pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio (Hensat), memperkirakan fenomena ini terkait pernyataan Ketum Golkar Bahlil Lahadalia. Terutama pernyataan soal 'Raja Jawa'.
"Selorohan Ketum Baru Golkar, Bahlil tentang Raja Jawa sangat mungkin salah satu yang memicu kemarahan rakyat, hal ini seolah-olah sang raja jawa bisa mengatur MK, MA, DPR," kata Hensat.
"Golkar partai besar sebaiknya memainkan peran yang lebih strategis bersama rakyat, tidak mudah berseloroh yang seolah olah tak ada demokrasi di Indonesia," sambungnya.
Sebelumnya, dalam pidatonya di penutupan Munas Golkar, Bahlil menyampaikan pesannya kepada para kader Golkar agar terus mendukung agenda pemerintah. Dia kemudian melempar kelakar soal 'Raja Jawa'.
"Kita sudah bersepakat Golkar mendukung pemerintah. Jangan pagi mendukung, sore setengah mendukung, malam bikin lain. Ini saya jujur aja. Saya nggak punya kepentingan apa-apa pribadi, kepentingan saya ke depan adalah Golkar lebih baik dari sekarang," ujar Bahlil saat menyampaikan pandangan sebagai calon ketua umum (caketum) tunggal Partai Golkar di Munas XI Golkar, JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8).
Bahlil menegaskan partainya harus menjadi partai pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di pemerintahan selanjutnya. Dia menilai kinerja Golkar harus lebih baik. Saat membicarakan kepala pemerintahan itulah Bahlil melempar candaan soal 'Raja Jawa'. Dia mewanti-wanti para kader agar tak bermain-main dengan Raja Jawa itu.
"Soalnya Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita. Saya mau kasih tahu aja, jangan coba-coba main-main barang ini. Waduh ini ngeri-ngeri sedap barang ini, saya kasih tahu," kata Bahlil.
(isa/isa)